Liputan6.com, Inggris - Banyaknya informasi mengenai pandemi Corona Covid-19 membuat segelintir individu merasa bingung memilah mana yang benar dan tidak. Untuk itu, banyak dari mereka memilih untuk tidak percaya dengan adanya virus ini.
Baca Juga
Advertisement
Tidak menggunakan masker menjadi salah satu bentuk seseorang tidak menerima adanya Covid-19, seperti yang baru-baru ini ditampilkan dalam sebuah video yang viral di Twitter.
Dalam video tersebut, insiden itu terjadi dalam sebuah penerbangan Easy Jet di mana seorang penumpang pria mengklaim Covid-19 cuma hoax. Pria itu bahkan melontarkan bahwa dirinya anti-masker sambil berteriak-teriak.
“Kalian semua dibohongi, semakin lama kau memakainya, semakin lama ini berlangsung,” teriak pria itu di depan penumpang yang ketakutan.
Ulah pria itu sontak membuat istrinya geram dan refleks menamparnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penumpang Lain Ikut Turun Tangan
Namun, omelannya berlanjut ketika dia menyebut bahwa istrinya sendiri ‘bodoh’. Istrinya pun mencoba untuk menenangkannya dan membuatnya duduk, tapi dia terus berteriak.
“Saya beritahu Anda, Tuhan membantu Anda, jangan mau memakai masker itu. Singkirkan dan lawan,” lanjut pria itu.
Kekacauan pun semakin menjadi ketika pria itu ingin mencoba membalas istrinya, sebelum beberapa penumpang lain berdiri dari kursi mereka untuk turun tangan.
Advertisement
Pernyataan Perwakilan Maskapai Penerbangan
Setelah insiden tersebut, seorang perwakilan maskapai penerbangan mengatakan kepada The Independet seperti melansir dari India Times, Selasa (27/10/2020).
“Kami tidak mentolerir perilaku kasar atau mengancam di dalam pesawat. Keselamatan dan kesejahteraan pelanggan dan kru adalah prioritas utama kami.”
Berdasarkan aturan, selama pandemi Corona Covid-19, semua penumpang dan awak diwajibkan untuk mengenakan masker selama perjalanan udara di Inggris.
Maskapai tersebut memberitahu bahwa staf mereka sangat terlatih untuk menilai dan mengevaluasi segala jenis situasi yang mungkin timbul di pesawat.
Sungguh mengerikan melihat individu berperilaku seperti ini, sementara ada ribuan individu yang kehilangan nyawa karena Covid-19, belum lagi dokter, perawat dan staf medis lainnya yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan orang lain.