Sukses

Peringati Maulid Nabi, Aljazair Gelar Salat Perdana di Masjid Terbesar Ketiga di Dunia

Bertepatan dengan hari lahirnya Nabi Muhammad, masjid Agung Aljazair perdana menjadi tuan rumah salat pada Rabu (28/10/2020).

Liputan6.com, Aljazair - Bertepatan dengan hari lahirnya Nabi Muhammad, masjid Agung Aljazair yang terbesar ketiga di dunia dan terbesar di Afrika, perdana menjadi tuan rumah salat pada Rabu (28/10/2020), satu tahun usai konstruksi selesai.

Mulanya, pembangunan telah dimulai pada Agustus 2012 setelah kontrak pemerintah Aljazair senilai 1 miliar Euro dimenangkan oleh China State Construction Engineering Corporation.

Bagi masyarakat lokal, mereka menyebutnya sebagai Masjid Djamaa el-Djazair yang berdiri megah di lahan sebesar 27,75 hektar.

Melansir dari Iqna.ir, Kamis (29/10/2020), upacara resmi rencananya akan diadakan pada awal November, bersamaan dengan peringatan 66 tahun revolusi Aljazair, kata presiden negara itu, Abdelmadjid Tebboune saat berkunjung ke masjid.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Desas-desus peresmiannya

Momen peresmian sempat diragukan, mengingat Tebboune tengah menjalani perawatan di rumah sakit usai menjalani isolasi mandiri. Lantaran, asisten rumah tangganya diduga terifnfeksi virus Covid-19.

"Kesehatannya stabil dan tidak menimbulkan kekhawatiran apa pun, dan dia dapat melanjutkan aktivitas sehari-harinya dari pusat perawatan," kata pihak istana, tanpa mengungkapkan apakah dia dinyatakan positif terkena Covid-19.

Namun, perkiraan peresmian itu juga masih belum jelas berapa banyak orang yang diizinkan menghadiri salat beserta bagaimana prosedur kesehatan yang diberlakukan di tengah pandemi ini.

Nantinya, kehadiran masjid tersebut bertujuan untuk menjadi pusat teologi, budaya dan penelitian yang penting. Serta di dalam kompleksnya dilengkapi tumpukan jutaan buku seperti perpustakaan. 

3 dari 3 halaman

Interior Masjid

Masjid yang didesain oleh arsitek Jerman KSP Juergen Engel Architekten dan insinyur Krebs und Kiefer International dapat menampung dengan kapasitas maksimum 120.000 jemaat.

Dalam balutan gaya Andalusia, bangunan itu didekorasi dengan kayu, marmer, dan pualam yang mengesankan tampilan modern. 

Masjid Djamaa el-Djazair turut menampilkan enam kilometer teks Alquran dalam kaligrafi Arab, bersama dengan sajadah berwarna biru kehijauan.

Bangunan yang berdiri di atas lahan 400 ribu meter persegi juga menawarkan keindahan pemandangan Laut Mediterania. Dilihat dari menaranya yang digadang-gadang sebagai tertinggi di dunia mencapai 267 meter. 

Dengan fasilitas lift, jemaah dapat melihat keindahan teluk Algiers di ibukota Algeria. 

Penulis:

Ignatia Ivani 

Universitas Multimedia Nusantara