Sukses

Stres Bisa Sebabkan Rambut Rontok, Begini Cara Mengatasinya

Tubuh seseorang juga akan menunjukkan reaksi ketika tengah mengalami stres, seperti rambut yang mulai rontok.

Liputan6.com, Jakarta - Stres atau depresi memang bisa dialami siapa saja. Tentu pemicunya bisa berbagai macam, mulai dari tekanan pekerjaan, masalah ekonomi dan masalah percintaan.

Stres juga dapat memengaruhi suasana hatimu. Dampak dari stres pun bermacan-macam. Mulai dari kerugian yang dialami diri sendiri, hingga oleh orang lain.

Selain itu, tubuh seseorang juga akan menunjukkan reaksi ketika tengah mengalami stres, seperti rambut yang mulai rontok.

"Stres memang jadi salah satu faktor utama terjadi kerontokan, apalagi di situasi seperti ini," kata dr. Shella Pratiwi, Dipl. AAAM, Aesthetic Specialist dalam konferensi pers daring, Senin, 9 November 2020.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 3 halaman

Faktor penyebab eksternal dan internal

Sheila menyambung, ada pula faktor penyebab eksternal dan internal. Untuk eksternal, rambut rontok dapat terjadi karena pangaruh lingkungan, kondisi udara, sinar matahari, debu, polusi, serta rangsangan mekani atau kimia. Penggunaan alat styling juga dapat menyebabkan rambut rontok.

"Kalau faktor internal, stres, adanya tekanan psikososial, genetik, kondisi hormonal, penyakit tertentu, serta asupan nutrisi yang kurang. Biasanya di kondisi stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol," lanjutnya.

Hormon ini yang akhirnya berperan pada folikel rambut berujung pada kerontokan. Kendati demikian, rambut yang rontok dapat tergantikan kembali dengan pertumbuhan rambut baru.

"Tapi, kondisi stres menghambat proses pertumbuhan rambut baru. Akhirnya, rambut berada di fase istirahat yang dinamakan telogen effluvium," kata Sheila.

3 dari 3 halaman

Nutrisi dari Dalam

Menutrisi rambut juga dapat dilakukan dari dalam, yakni dengan mengonsumsi makanan mengandung banyak kolagen, serta vitamin, seperti vitamin A dan vitamin B kompleks.

"Zinc dan zat besi, itu semua juga unsur-unsur yang sangat penting dalam kesehatan dan kesuburan rambut," sambung Sheila.

Kolagen sendiri dijelaskan Sheila sebagai protein yang membangun tubuh. Keberadaan protein kolagen mencapai sekitar 30 persen dari seluruh protein dalam tubuh merupakan struktur organ pembangun tulang, sendi, otot, gigi, dan kulit, termasuk kulit kepala.

"Kolagen bisa kita dapatkan selain dalam tubuh juga dengan mengonsumsi makanan ataupun penggunaan produk perawatan yang mengandung kolagen. Di dalam tubuh, kolagen dipecah dalam bentuk lebih sederhana, biasanya kita kenal dengan asam amino," jelasnya.

Sheila menyebut, salah satu jenis asam amino adalah prolin yang bermanfaat langsung untuk rambut. Prolin akan digunakan sel folikel rambut untuk menghasilkan protein keratin, yaitu protein utama pembangun kesuburan rambut yang meningkatkan kekuatan dan pertumbuhan rambut.