Liputan6.com, Jakarta - Joan Mir sukses menembus deretan pembalap elite MotoGP. Kini, nama pembalap Suzuki Ecstar itu tercatat sebagai juara dunia setelah mengunci posisi pemuncak balapan kuda besi paling bergengsi di dunia pada musim 2020.
Joan Mir juara setelah finis di posisi ketujuh pada MotoGP seri Valencia yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (15/11/2020). Hasil ini membuat perolehan poin Joan Mir tak terkejar pembalap-pembalap lainnya.
Joan Mir memimpin dengan 171 poin. Selisih 29 poin dari Franco Morbidelli yang berada di urutan kedua sudah cukup bagi Mir untuk mengunci posisi teratas meski balapan musim ini masih menyisakan seri Portimao, Portugal.
Advertisement
Boleh dibilang, Joan Mir tampil mengejutkan pada musim ini. Pembalap veteran, Valentino Rossi bahkan mengatakan, tidak ada yang bertaruh untuk Mir di awal musim. Hanya saja, konsistensi Joan Mir meraih podium sepanjang musim 2020 membuatnya sulit terkejar oleh pembalap-pembalap lainnya.
Gelar juara Joan Mir sekaligus mengakhiri paceklik gelar Suzuki selama 20 tahun sejak Kenny Roberts Jr merebut grand prix 500 cc pada tahun 2000. Mir juga menjadi pembalap Spanyol ketiga yang jadi juara dunia MotoGP setelah Jorge Lorenzo dan Marc Marquez.
Video Pilihan
Anak Pemilik Toko
Tercatat, Joan Mir lahir di Palma de Mallorca dengan nama Joan Mir Mayrata. Ayahnya Joan, adalah pemilik toko skateboard yang cukup terkenal di daerahnya. Wajar bila, balap motor bukanlah olahraga favorit di keluarga Mir.Â
Semenjak bocah, kehidupan Joan Mir sebenarnya sudah akrab dengan sepeda motor. Bahkan pada usia enam tahun, sudah memiliki sepeda motor sendiri bermerek Pollini. Setahun kemudian, Mir kembali mendapat hadiah yang sama. Kali ini motor Honda QR.
Walau demikian, Joan Mir belum juga terpikir untuk berkarier di lintasan balap. Apalagi keluarga dan ayahnya lebih sering mengenalkan Joan Mir ke balapan off road.
Gairah Mir terhadap balapan di trek mulai muncul saat melihat sepupunya tampil di Kejuaraan dunia bersama tim Stop & Go. Saat itu, Joan Mir langsung jatuh hati pada ajang kebut-kebutan resmi itu. Terutama setelah melihat aksi Valentino Rossi yang menjelma sebagai idolanya di dunia balap.
Â
Momen kekaguman Mir kecil terhadap sosok Rossi bahkan sempat terekam kamera. Foto itu kembali menghiasi jagat media sosial tidak lama setelah Mir mengunci gelar musim ini.
Advertisement
Bakat Unik
Anehnya, sekalipun mengidolakan Rossi, Mir justru 'berguru' di Chico Lorenzo, sekolah balap milik ayah Jorge Lorenzo. Seperti dilansir dari situs resmi Suzuki, Joan Mir setelah setahun menimba ilmu di sana, Joan Mir kemudian memutuskan pindah ke sekolah balap Balearic Motorcycling Federation tahu 2009.
Di sinilah bakat terpendam Joan Mir mencuri perhatian. Dia kemudian bertemu Daniel Vadillo yang akhirnya menjadi penasihat Mir dan selalu menemaninya di setiap balapan. "Kami melihat bahwa dia memiliki sesuatu yang berbeda," kenang Dani seperti dilansir dari situs resmi Suzuki Racing Team.Â
Karier balap Joan Mir terus berkembang. Setelah mengikuti sekolah balap, Mir turun selama dua musim di Red Bull MotoGP Rookies Cup dan meraih tiga kemenangan untuk finis runner-up setelah Jorge Martin pada 2014. Dia kemudian menjalani debut Grand Prix pada tahun berikutnya di Australia, menggantikan Hiroko Ono yang cedera, namun gagal finis di balapan.
Mir selanjutnya naik kelas Moto3 bersama Leopard Racing pada 2016 dan mengklaim kemenangan pertamanya di Austria sebelum meraih titel rookie terbaik tahun itu. Mir membuat gebrakan pada 2017 dengan 10 kemenangan dari 18 balapan untuk mengunci gelar juara dunia pertamanya.
Selanjutnya, Mir naik ke kelas Moto2 bersama Marc VDS Racing pada 2018. Dia mengisi bangku yang ditinggalkan juara dunia Franco Morbidelli. Naik podium empat kali sebelum finis peringkat enam di kejuaraan. Mir tidak lama di Moto2, karena setahun kemudian dia memilih pindah ke tim Suzuki.
Â
Pengukir Sejarah
Pada musim perdananya bersama tim Suzuki pada tahun 2019, Mir mampu beradaptasi dengan cepat. Saat balapan pembuka berlangsung di Qatar, ia meraih posisi ke-8 yang luar biasa.
Kosistensi Mir juga sudah terlihat pada musim debutnya. Setelah seri Qatar, Mir juga finis di urutan 10 besar pada sembila seri lainnya meski cedera sempat membuatnya absen selama dua seri.Â
Joan Mir menyelesaikan musim perdananya di posisi ke-12 di klasemen akhir MotoGP 2019. Kendati demikian, fokusnya untuk menyesuikan gaya berkendara dengan karakter GSX-RR mulai menunjukkan hasil pada musim berikutnya. Dan ini dibuktikan Joan Mir lewat 3 kali finis di posisi ketiga, tiga kali di posisi kedua, dan sekali podium pertama pada MotoGP 2020. Tujuh podium inilah yang kemudian mengantar Joan Mir merebut gelar juara meski hanya mampu finis di urutan ketujuh di Valencia. Â
Joan Mir telah mengukir tinta emas di buku sejarah Suzuki. Prestasinya menjadi juara MotoGP 2020 menjadi kado spesial bagi ulang tahun ke-100 Suzuki dan ke-60 tim Suzuki Racing Team.
Advertisement