Fakta Menarik, Orang dengan Golongan Darah Ini Ternyata Lebih Jarang Kena Covid-19

Para peneliti di Rumah Sakit St. Michael di Toronto, Kanada memeriksa hasil tes dari 225.556 warga Kanada yang telah dites Covid antara 15 Januari-30 Juni. Mereka melihat seberapa besar kemungkinan seorang pasien tertular Covid dan seberapa besar kemungkinan mereka menjadi sakit parah (atau bahkan tewas karenanya).

Hasilnya luar biasa. Dengan menyesuaikan demografi dan komorbiditas, risiko diagnosis Covid adalah 12 persen lebih rendah serta risiko kematian 13 persen lebih rendah untuk orang dengan golongan darah O. Ini dibandingkan dengan mereka yang memiliki golongan darah A, AB, atau B yang mengidap Covid.

Sebagaimana diketahui, selain golongan darah utama, juga terdapat penggolongan darah berdasarkan rhesus, yakni Rh-positif dan Rh-negatif. Saat peneliti mengklasifikasi lebih lanjut, ternyata mereka yang memiliki Rh-negatif dari golongan darah apapun juga "agak terlindungi" dari Covid.

"Status Rh-negatif tampaknya melindungi terhadap infeksi SARS-CoV-2," tulis peneliti dalam penelitian tersebut. Selain itu, "Rh-negatif juga memiliki risiko lebih rendah dari penyakit Covid atau kematian."

Ternyata, jika seorang pasien O-negatif, mereka sangat terlindungi dari virus Corona, catat para penulis.

"Golongan darah Rh melindungi terhadap infeksi Covid, terutama bagi mereka yang O-negatif."

Penelitian sebelumnya pada bulan Maret dari Universitas Sains dan Teknologi Selatan di Shenzhen, China menemukan hal yang tak jauh berbeda. Para ilmuwan melacak golongan darah dari hampir 2.200 pasien Covid di rumah sakit China bersama dengan sekitar 27.000 orang yang tak memiliki Covid di area yang sama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka dengan golongan darah A secara signifikan lebih mungkin tertular virus Corona dibanding dengan golongan darah lainnya.

Joel Ray, Md dari Rumah Sakit St. Michael mengatakan bahwa orang dengan golongan darah yang lebih resisten/kuat tersebut mungkin telah mengembangkan antibodi yang dapat mengenali aspek-aspek tertentu dari virus Corona dan oleh karena itu, lebih siap untuk melawannya.

"Studi kami selanjutnya secara khusus akan melihat antibodi semacam itu, dan apakah mereka menjelaskan efek perlindungannya," pungkas Ray kepada Reuters.