Liputan6.com, Jakarta Sebuah kasus yang dirilis dalam jurnal Urology Case Reports melaporkan kasus tak biasa yang dialami oleh seorang pria berusia 45 tahun. Pria itu pergi ke rumah sakit setelah lima hari menderita sensasi gatal di alat kelaminnya.
Baca Juga
Advertisement
Dari apa yang dia lihat, terdapat penumpukan cairan dan borok yang signifikan di batang penisnya. Luka itu mulai membusuk dan berdarah.
Pria asal Kepulauan Pasifik Selatan itu datang ke rumah sakit setempat dengan tubuh lemas dan menderita demam. Dr. Amer Amin yang memeriksa pria itu mendeskripsikannya sebagai "pria yang tampak tidak sehat" dengan demam tinggi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menyuntikkan petroleum jelly ke penis
Pasien itu mengaku kepada dokter bahwa dia telah menyuntikkan petroleum jelly atau yang biasa dikenal sebagai vaseline ke dalam batang penisnya. Ia melakukannya dua tahun lalu dalam upaya untuk memperbesar ukuran penisnya.
Menurut Amin, batang penis pria itu sangat cacat, lunak, dan memiliki penumpukan cairan yang serius. Ada juga bercak kecil dari daging busuk yang terlihat dan dia didiagnosis dengan kondisi yang disebut sebagai 'Gangren fournier.' Ini merupakan serangga pemakan daging yang bersemayam di alat kelamin pria itu dan mengancam jiwanya.
Advertisement
Penis yang membusuk
Pria itu dilarikan ke ruang operasi tempat ahli bedah mengangkat daging mati dan mengeringkan kantong berisi nanah di penisnya. Pria itu dibawa ke perawatan intensif untuk pulih sebelum operasi lebih lanjut yang direncanakan keesokan harinya.
Secara total, dia butuh tiga operasi yang mengangkat semua jaringan yang terinfeksi dan membusuk. Kebanyakan melibatkan buah zakar pria itu.
Pada hari kesepuluh, demamnya telah mereda dan darahnya telah stabil. Dia dipindahkan ke tim operasi plastik yang melakukan pencangkokan kulit pada penis dan skrotumnya. Pria itu diizikan pulang dari rumah sakit setelah sebulan.
Infeksi di batang penis
“Seorang pria berusia 45 tahun dari kepulauan Pasifik Selatan berhasil dirawat dengan bedah debridemen, masuk unit perawatan intensif dan antibiotik setelah dibawa ke rumah sakit dengan gangren Fournier,” kata Dr. Amin dalam laporannya tentang kasus tersebut.
“Suntikan penis sendiri dilakukan untuk mencoba meningkatkan ukuran penis dan telah dilaporkan menyebabkan nyeri laten, ulserasi, dan gangren Fournier,” tambahnya.
“Bahan umum yang digunakan untuk pembesaran penis yang telah dijelaskan dalam literatur adalah minyak mineral, petroleum jelly, dekonoat nandrolon, dan lilin.”
“Alasan yang paling mungkin untuk pengembangan Fournier pada pasien ini terkait dengan adanya bahan asing, dalam bentuk petroleum jelly, di bidang subkutan batang penis yang secara sekunder menjadi terinfeksi setelah integritas pelindung kulit itu pecah setelah gatal di area tersebut."
Advertisement
Praktik yang lazim dilakukan
Menariknya, Dr. Amin mengatakan pasien melaporkan bahwa praktik ini lumrah terjadi di pulau pasifik selatan.
Dalam serangkaian kasus yang diterbitkan baru-baru ini, para ahli telah melaporkan komplikasi pada sekelompok pria yang melakukan praktik ini di Thailand. Mereka menemukan bahwa waktu antara injeksi dan munculnya gejala adalah sekitar 36 bulan.