Liputan6.com, Jakarta Mengenakan masker adalah salah satu langkah paling sederhana dan penting yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri dan membantu memutus penyebaran Covid-19. Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menyimpulkan bahwa hanya mengenakan masker, tanpa mematuhi tindakan pencegahan utama lainnnya, sebenarnya tak dapat membantu melindungi Anda dari Covid.
Baca Juga
Advertisement
Studi yang diterbitkan dalam Physics of Fluids pada 22 Desember, menemukan bahwa memakai masker tanpa menjaga jarak kemungkinan tak cukup untuk mencegah penyebaran Covid.
"Jika pedoman menjaga jarak tidak dipatuhi, penelitian menunjukan bahwa bersin dan batuk dapat melewati semua masker yang diuji (kecuali masker N-95) bahkan ketika Anda mengenakannya dengan benar," tulis penelitian tersebut.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Studinya
Studi ini bertujuan untuk menguraikan apakah masker wajah mampu memberikan perlindungan dari bersin dan droplet di udara ketika orang-orang berdekatan dalam interaksi tatap muka. Peneliti menggunakan mesin untuk mensimulasikan batuk dan bersin terhadap lima jenis masker, yaitu masker N-95, masker bedah, masker kain dua lapis, masker kain biasa, dan masker kain basah dua lapis.
Mereka menemukan bahwa masker tak selalu efektif dalam melindungi orang dari Covid ketika jarak mereka kurang dari 2 meter. Meski masker secara dramatis berhasil mengurangi jumlah droplet penderita yang menyebar, faktanya masih cukup banyak droplet yang berhasil menembus bahan masker. Ini berpotensi menyebabkan penyakit bila jaraknya kurang dari 2 meter.
"Masker pasti membantu, tetapi jika orang-orang sangat dekat satu sama lain, masih ada kemungkinan untuk menyebarkan atau tertular virus Corona," kata penulis studi Krishna Kota, PhD dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Bestlifeonline.
"Bukan hanya masker yang akan membantu, melainkan juga jarak."
Di sisi lain, ada beberapa masker yang harus dihindari untuk digunakan. Apa saja? Ini dia.
Â
Advertisement
1. Masker bekas
Berapa banyak dari Anda yang mengenakan kembali masker bekas? Penelitian terbaru menemukan bahwa tindakan ini bisa berbahaya.
Studi yang diterbitkan pada 15 Desember di Physics of Fluids, menyimpulkan bahwa memakai masker bekas atau usang bisa lebih buruk daripada tidak memakai masker apa pun dalam beberapa kasus.
Menurut penelitian, masker bedah tiga lapis baru 65 persen efisien dalam menyaring partikel. Namun, jika maskernya sudah usang, itu turun menjadi hanya 25 persen. Selain itu, para peneliti menemukan bahwa masker yang sudah usang menyebabkan pemakainya menghirup lebih banyak partikel daripada mereka yang tidak memakai masker.
Â
2. Face shields (pelindung wajah)
Pelindung wajah mungkin tampak seperti alternatif yang bagus untuk masker wajah, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan agar tidak menggunakannya.
Dalam pembaruan 1 Desember, WHO menunjukkan bahwa memakai pelindung wajah tanpa masker tidak akan menghalangi tetesan pemakainya agar tidak menginfeksi orang lain, atau mencegah tetesan orang lain menginfeksi mereka.
Â
Advertisement
3. Masker kurang dari tiga lapis
Bukti terbaru menunjukkan bahwa masker perlu memiliki tiga lapisan terpisah agar Anda tetap aman dari virus corona. Sebuah studi November dari Virginia Tech yang menguji 11 masker wajah yang berbeda mengonfirmasi bahwa masker yang memiliki tiga lapisan menawarkan perlindungan paling banyak dari COVID.
Â
4. Masker dengan katup
Meskipun masker wajah dengan katup dapat memberikan pengalaman yang lebih nyaman, masker ini sebenarnya tidak berguna. Penelitian dari National Institute of Standards and Technology (NIST) pada 10 November menemukan bahwa masker wajah dengan katup ventilasi tidak menghentikan penyebaran COVID.
Menurut penelitian tersebut, tetesan dapat bergerak melalui masker hampir sejauh dan secepat tanpa masker sama sekali.
Advertisement