Liputan6.com, Jakarta - Lucie Bénévise dan suaminya Devin Lane kembali menemukan kucing peliharaannya yang hilang selama berbulan-bulan. Pasangan asal Georgia itu kehilangan kucingnya saat bertugas di Korea Selatan. Mereka dengan terpaksa kembali ke negara asalnya tanpa kucing itu.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Fox News, Selasa (16/02/2021), Lucie dan Devin adalah anggota Angkatan Darat Amerika Serikat. Keduanya pindah ke Korea Selatan pada tahun 2020 untuk bertugas di Kamp Humphreys di Pyeongtaek. Mereka bertugas sebagai tenaga medis Angkatan Darat Amerika Serikat.
Awalnya, Lucie dan Devin berniat untuk membawa kucingnya ke Georgia. Namun karena terhalang masalah visa dan persyaratan lain, mereka sulit membawa hewan peliharaan itu saat terbang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Terhalang Visa
Saat bertugas di Korea Selatan, Lucie mengadopsi anak kucing yang diberi nama Cauliflower yang berarti kembang kol. Oleh Lucie, kucing itu diberi nama panggilan Cauli. Rasa sayangnya kepada Cauli membuat Lucie berniat membawa kucingnya ke Georgia, saat masa tugasnya selesai.
Tetapi, karena masalah visa dan persyaratan dalam membawa hewan peliharaan ke Amerika Serikat Lucie harus kembali pulang tanpa membawa Cauli.
Advertisement
Hilang Saat Perjalanan ke Bandara
Lucie dan Devin memutuskan mencari orang lain di pangkalan militer untuk menjaga Cauli. Sampai Devin siap membawanya ke Georgia pada bulan Oktober. Pada akhirnya, mereka berhasil menemukan orang itu.
Kemudian, pada bulan Oktober, Devin siap kembali ke Georgia dengan membawa Cauli. Namun saat berhenti dalam perjalanan ke bandara, kucingnya melarikan diri dari mobil. Devin sampai mengubah jadwal ke penerbangan selanjutnya untuk mencari kucingnya itu.
Tetapi pencariannya tak berhasil dan ia terpaksa merelakan Cauli. Devin tidak memiliki waktu lebih untuk terus mencari Cauli karena ia harus kembali bertugas di Georgia. Hal itu membuat hati Lucie hancur karena kehilangan kucing kesayangannya.
Membuat Sayembara
Selama berbulan-bulan tanpa kucing peliharaannya, Lucie dan Devin tidak menyerah untuk kembali mencarinya. Mereka mencari melalui berbagai grup Facebook yang beranggotakan orang-orang di Kamp Humphreys.
Mereka bahkan menawarkan hadiah kepada orang yang berhasil menemukan Cauli dan mengantarkannya kepada mereka. Awalnya hadiah tersebut berjumlah 500 dolar AS, kemudian naik menjadi 1.500 dolar AS. Lucie tidak menyerah untuk mencari Cauli, hingga temannya menenangkannya untuk tidak menyalahkan diri.
"Beberapa teman saya berkata, 'Tidak apa-apa, Lucie, kamu melakukan semua yang kamu bisa.' Dan saya tahu, seperti, saya tidak melakukan semua yang saya bisa, saya masih bisa melanjutkan," katanya kepada stasiun TV WSAV, seperti dikutip Fox News.
Advertisement
Berhasil Ditemukan
Beberapa hari setelah Natal, Mereka mendapat SMS yang berisi foto Cauli dari seseorang yang menemukannya. Penampilan Cauli menjadi sedikit kurus dan kotor, tetapi kucing itu baik-baik saja.
Cauli lalu dibawa oleh seseorang dari Angkatan Darat Amerika Serikat yang kembali pulang ke Atlanta. Lucie dan Devin bertemu pria yang membawa Cauli di bandara. Sesuai janjinya, mereka memberi pria itu hadiah karena berhasil membawa Cauli padanya. Hadiah itu juga sebagai imbalan atas kesulitannya membawa hewan peliharaan ke luar negeri.
"Saya tahu bahwa tidak mudah membawa kucing bersamanya selama penerbangan, tapi dia bilang dia baik-baik saja," kata Lucie.
Dibawa Pulang
Setelah berhasil ditemukan, Lucie dan Devin akhirnya membawa pulang kucing peliharaanya. Mereka sangat senang kembali bertemu setelah terpisah ribuan mil antara Amerika Serikat dan Korea Selatan selama berbulan-bulan. Cauli juga mudah menyesuaikan diri dan secara perlahan mulai nyaman di rumah barunya.
"Saya merasa sangat lega," kata Lucie. "Aku tahu tidak ada yang bisa mencintainya seperti aku mencintainya," ungkapnya.
Penulis:
Syifa Aulia
UPN Veteran Jakarta
Advertisement