Liputan6.com, Jakarta - Sebuah penelitian baru menemukan bahwa anak laki-laki yang kecanduan bermain video game cenderung mengalami depresi lebih rendah di kemudian hari. Anak laki-laki yang bermain game setiap hari sebenarnya bisa mendapatkan keuntungan dari video game dalam hal kesehatan mental, kata para ilmuwan.
Namun, penelitian tersebut juga menuliskan anak perempuan yang menghabiskan banyak waktu di depan layar lebih cenderung mengalami depresi, terutama saat menggunakan media sosial secara teratur.
Advertisement
Baca Juga
Para ilmuwan menemukan perbedaan pengaruh waktu layar pada kedua jenis kelamin. Fitur sosial dan pemecahan masalah dari video game dapat meningkatkan kesehatan mental anak laki-laki meski mereka tidak berolahraga secara teratur.
Anak perempuan yang menggunakan media sosial setiap hari sejak usia 11 tahun lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental tiga tahun kemudian, sedangkan anak laki-laki tidak terlalu terpengaruh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Depresi
Para peneliti menganalisis data dari 11.341 remaja yang lahir di Inggris antara tahun 2000 dan 2002. Pada usia 11 tahun, peserta dalam penelitian ini ditanyai berapa banyak waktu yang mereka habiskan di media sosial, bermain video game, dan menjelajahi situs.
Tiga tahun kemudian, mereka menjawab pertanyaan tentang gejala depresi, seperti suasana hati yang buruk, kehilangan kesenangan, dan konsentrasi yang buruk. Status sosial ekonomi, tingkat aktivitas fisik, laporan perundungan dan gejala emosional sebelumnya juga diperhitungkan.
Advertisement
Mengalami Gejala Depresi Lebih Sedikit
Hanya anak laki-laki, yang tidak berolahraga secara teratur dan bermain video game hampir setiap hari ketika mereka berusia 11 tahun yang mendapat manfaat dari video game.
Mereka mengalami gejala depresi rata-rata 24 persen lebih sedikit daripada anak laki-laki yang bermain game setiap bulan, para peneliti menemukan.
Anak laki-laki yang kurang aktif secara fisik bisa mendapatkan keuntungan dari aspek-aspek tertentu dari video game seperti pemecahan masalah atau kerjasama, yang mendukung kesehatan mental, kata para ilmuwan.
Gejala Depresi pada Anak Perempuan
Di sisi lain studi tersebut menemukan, anak perempuan mengalami gejala depresi 13 persen lebih banyak pada usia 14 tahun jika mereka menggunakan media sosial setiap hari ketika mereka berusia 11 tahun.
Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menemukan penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan perasaan isolasi sosial. Sayangnya, data tentang jumlah waktu yang dihabiskan remaja untuk melihat layar mereka per hari tidak tersedia.
Selain itu, faktor lain dapat menjelaskan hubungan antara aktivitas layar yang berbeda dan depresi, seperti kontak sosial atau gaya asuh yang diterima.
Advertisement