Liputan6.com, Jakarta Bulan Februari diperingati sebagai bulan kasih sayang atau Valentine’s Day. SMP Don Bosco 2 mengajak siswa-siswi kelas 7, 8, dan 9 merayakannya dengan belajar untuk self love atau mencintai diri terlebih dahulu dengan menggelar webinar bertema Self Love, Build Positive Relation with Others dan Informasi seputar Sex Education pada beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga
Advertisement
“Ya jadi anak-anak kita buka wawasannya untuk peduli, cinta dengan dirinya sendiri, mengenal diri secara fisik dan psikologis. Maka kita kerja sama dengan 3 psikolog klinis. Pendidikan sex pada remaja supaya anak-anak aware bahwa mereka perlu protect diri dengan baik,” ungkap Anastasia Rini selaku Kepala SMP Don Bosco 2.
SMP Don Bosco 2 mendatangkan 3 psikolog klinis muda yang update dengan dunia remaja. Veronica Clarissa yang mengisi di kelas 7, Gracia Ivonika di kelas 8, dan Mario Albert di kelas 9. Para guru BK pun bersinergi menjadi host dan berkolaborasi dengan guru biologi, Ibu Ryta untuk memberikan pemaparan mengenai pemahaman pendidikan seksual remaja dari sisi biologis, sedangkan Ibu Astrid dan Ibu Yuti memandu acara dari sisi psikologi.
“Kita juga mengenalkan teori segitiga cinta kalo dalam suatu relasi yang positif itu ada yang namanya intimacy, passion, dan commitment,” jelas Astrid. Siswa-siswi menjadi memahami pentingnya keakraban, quality time, saling percaya pada teman dalam menjalin suatu hubungan yang positif.
Mengajak siswa mencintai diri mereka
Koordinator acara yaitu Ibu Astrid dan Ibu Yuti juga menggerakan siswa-siswi berpartisipasi aktif dengan membuat template yang berisi hal-hal yang disukai dari diri sendiri. “Anak-anak juga diajak isi template digital yang dibuat sendiri sama teman-teman seusianya. Isinya itu tentang diri mereka, hadiah yang mau diberikan untuk diri sendiri. Jadi tanda mereka apresiasi diri,” ujar Astrid.
Partisipasi kreatif dari siswa, dimulai dari mendesain poster kegiatan webinar. Poster dirancang oleh Vanya, kelas 7C. Template berisi hal-hal yang disuka dari diri sendiri dan reward yang ingin diberikan untuk diri sendiri dirancang oleh Karen dari kelas 8B.
Tak berhenti sampai di situ, seorang siswi 8B lainnya bernama Rafaelle Jennifer membuat twibbon dengan style bertema mencintai diri dan persahabatan. Siswa-siswi kelas 7,8, dan 9 turut mendukung dengan memakai template dan memasang twibbon acara. Claire Ukardi dari 8C yang membuat template berisi surat yang dapat dibagikan kepada teman-teman angkatan.
“Jadi siswa-siswi bisa nulis surat digital untuk teman, orangtua, guru lewat template itu,” kata Claire.
Kayla dari 8B juga membuat poster ajakan untuk memprioritaskan kepedulian pada diri, lalu berempati pada orang di sekitar.
Advertisement
Melatih kepekaan
Kegiatan ini disambut positif dan melatih kepekaan diri remaja untuk lebih mengenali dan peduli pada dirinya sendiri, sehingga dapat lebih bertanggung jawab, berkembang menjadi remaja yang berkualitas. Remaja juga belajar untuk menjadi social support bagi sahabatnya, teman kelas dan saling mendukung.
“At least anak-anak jadi lebih peka, kenal kelebihan, kekurangan diri dan bisa bantu temennya yang kurang semangat biar jadi remaja produktif apalagi di masa pandemic begini,” tutup Astrid.
Penulis:
Patricia Astrid Nadia