Liputan6.com, Jakarta Stres menjadi salah satu hal yang banyak dialami oleh masyarakat modern, tak terkecuali saat masa pandemi seperti saat ini. Mulai dari karena masalah pekerjaan, kesepian, atau gangguan kecemasan.
Baca Juga
Advertisement
Umumnya, gejala stres yang muncul antara lain sulit konsentrasi, rasa lelah, jantung berdebar, kurang tidur, hingga gemetar. Stres yang berkepanjangan tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan, baik fisik maupun mental.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kecemasan hingga stres. Cara terbaiknya, Anda bisa datang dan berkonsultasi dengan profesional bidang kesehatan untuk pengobatan yang pas.
Namun, jika belum bisa mendapatkan akses terapis, Anda bisa melakukan beberapa teknik berikut ini yang telah didukung oleh sains berikut ini.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:
1. Buat Jurnal
Jika tak terbiasa membuat jurnal, mungkin saat ini Anda bisa memulainya. Proses menuliskan pikiran dan perasaan memungkinkan Anda melampiaskan dan mengelola emosi dengan lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa mengungkapkan perasaan Anda ke dalam jurnal dapat membebaskan secara emosional.
Terlebih lagi, Anda dapat melihat kembali hal yang pernah terjadi dan mencari pola di sekitar peristiwa yang membuat stres. Setelah mengetahui polanya, Anda dapat mulai merencanakan dan tahu harus bertindak seperti apa atau justru bisa menghindari stres tersebut.
Advertisement
2. Tetapkan Batasan
Di dunia yang semakin digital ini, batas antara rumah, kantor, teman, keluarga, dan pribadi bisa menjadi samar. Mulai dari bermain hingga membalas komentar di media sosial secara terus menerus dapat menyebabkan stres.
Sebuah studi di University of Illinois menyatakan bahwa para peneliti menemukan korelasi antara mereka yang menonaktifkan pemberitahuan email kantor dan persepsi stres yang lebih rendah di tempat kerja. Secara signifikan, mereka juga mencatat apakah supervisor mendukung batasan mereka atau mengharapkan jika mereka selalu tersedia dapat memengaruhi tingkat stres.
Menetapkan batasan dengan pekerjaan, teknologi, dan tekanan sosial dapat membantu melindungi kesejahteraan Anda dengan memberi kesempatan untuk memulihkan tenaga.
3. Meditasi
Terkadang, keadaan atau situasi yang sedang dihadapi tak berada dalam kendali kita. Teknik meditasi dan perhatian penuh sangat bagus untuk mengatasi hal tersebut. Misalnya, dengan sengaja fokus pada satu aktivitas atau menarik napas dalam-dalam dan terarah.
Teknik ini bekerja dengan memperlambat jalur emosional antara amigdala dan korteks prefrontal. Seiring waktu, mereka menjadikan Anda kurang reaktif terhadap stres. Dengan menjadi kurang terlibat secara emosional dengan situasi stres yang dirasakan, Anda dapat mengurangi kelelahan bahkan jika penyebab stres tidak berubah.
Sebuah penelitian psikologi menunjukkan bahwa meditasi dapat meningkatkan welas asih atau rasa sayang untuk diri sendiri dan orang lain. Sementara itu, ahli saraf telah menemukan hubungan antara meditasi dan respons ventral vagus, yang dikaitkan dengan cinta dan toleransi.
Advertisement