Liputan6.com, Jakarta - Ghosting atau tiba-tiba menghilang dari kehidupan seseorang telah menjadi fenomena yang lumrah terjadi dalam hubungan. Tak hanya percintaan, lingkungan pertemanan hingga pekerjaan kerap kali mengalami ghosting.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari Healthline, Kamis (11/3/2021), menurut hasil dari dua studi pada tahun 2018, sekitar 25 persen orang pernah melakukan ghosting pada hubungan mereka. Hal tersebut semakin lebih mudah dilakukan saat zaman semakin canggih dan aplikasi untuk berkomunikasi bermunculan.
Mereka dapat dengan bebas melakukan ghosting kapan pun kepada orang lain. Lantas, mengapa mereka memutuskan untuk ghosting? Beberapa alasan ini mungkin dapat menjadi jawabannya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Menghindari Konflik
Manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial dan berdasarkan naluri mereka bersosialisasi dengan orang lain. Jika ada hal yang mengganggu hubungan sosial, itu dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Hal itu yang membuat seseorang cenderung lebih nyaman menyendiri dan menghindari bertemu dengan orang yang dianggap bermasalah. Akibatnya, mereka melakukan ghosting untuk menghindari potensi konflik.
Advertisement
2. Rasa Takut
Manusia memiliki rasa takut di dalam dirinya yang suatu saat akan muncul ke permukaan. Ketakutan itu biasanya berupa suatu hal yang tidak diketahui oleh diri sendiri.
Melakukan ghosting mungkin menjadi salah satu cara untuk mengatasi rasa takut yang muncul. Hal itu seperti takut kepada seseorang yang baru, takut akan perpisahan dan kegagalan, maupun takut dengan reaksi yang tidak terduga jika berbuat kesalahan.
3. Penyembuhan Diri
Jika suatu hubungan memiliki dampak negatif pada kehidupan, melakukan ghosting terkadang menjadi cara terbaik untuk menghindari orang yang toxic. Memutuskan hubungan dapat membuat seseorang untuk mencari kesejahteraan dalam hidup.
Ini juga dilakukan sebagai cara untuk menyembuhkan dari berbagai luka yang diterima. Ghosting biasanya dilakukan agar tidak menyinggung perasaan orang lain, ketika berbicara secara terang-terangan untuk berpisah atau menghindar.
Advertisement
4. Konsekuensi Hubungan yang Kurang
Jika baru bertemu dengan orang baru, hal yang dirasakan mungkin tidak ada sesuatu yang dipertaruhkan dalam hubungan tersebut. Ini kemungkinan karena keduanya memiliki banyak kesamaan.
Orang baru itu dianggap sebagai sosok yang pemaaf dan tidak mudah marah. Sehingga jika melakukan ghosting padanya tidak terlihat seperti masalah besar. Anda dapat pergi secara bebas tanpa perlu berpamitan.
Penulis:
Syifa AuliaHub
UPN Veteran Jakarta