Sukses

Potret Menggemaskan Monyet Salju Berendam di Mata Air Panas

Di taman Jigokudani, tampak monyet-monyet salju asyik berendam di mata air panas

Liputan6.com, Jakarta Terletak di lembah Sungai Yokoyu di utara Prefektur Nagano, Jepang, terdapat taman Jigokudani yang secara harfiah berarti "Lembah Neraka." Dijuluki demikian karena di tempat tersebut, di antara tebing yang sangat curam, terdapat mata air panas yang muncul secara alami.

Menariknya, di taman Jigokudani, Anda bisa menemukan monyet-monyet Jepang yang tampak anteng menikmati berendam di mata air panas itu. Orang-orang kemudian menjuluki monyet-monyet tersebut sebagai "Snow Monkey" alias monyet salju.

 

Melansir dari Japan-forward, diketahui bahwa taman tersebut diciptakan pada tahun 1964 oleh Satoru Hara. Ia menciptakan taman alami tersebut dalam upaya memberi monyet ruang sendiri di mana mereka akan diberi makan secara teratur, sehingga mereka tidak akan menjarah makanan dari peternakan terdekat.

 

Tiga tahun kemudian, pemandian air panas "onsen" ditambahkan untuk monyet. Hal ini setelah para monyet itu membuat keributan dengan berkelana ke pemandian terbuka untuk mencari kehangatan dan mengganggu turis yang singgah di penginapan terdekat.

 

Merupakan hal yang wajar para monyet tersebut mencari kehangatan di pemandian air panas. Sebab selama hampir empat bulan dalam setahun, daerah sekitar habitat monyet tersebut tertutup salju dengan suhu yang sering turun di bawah minus 10 derajat Celsius.

 

 

Bila musim dingin tiba, sekitar 160 ekor monyet akan turun dari tebing curam dan hutan untuk mencari makan dan duduk di mata air panas di siang hari, kemudian kembali ke perlindungan hutan di malam hari.

Jigokudani kini telah menjadi tempat yang populer untuk mengamati monyet di habitat aslinya. Malahan, taman ini menjadi salah satu tujuan wisata utama Prefektur Nagano yang dikunjungi oleh lebih dari 200 ribu orang.

Menariknya, meski monyet salju kerap diidentikkan dengan monyet-monyet yang berendam di mata air panas, faktanya hanya 20-30 persen dari monyet-monyet tersebut yang benar-benar melakukannya. Menurut seorang anggota staf di taman tersebut, monyet salju sebenarnya lebih suka menghangatkan diri di bawah sinar matahari atau meringkuk bersama kawanan ketimbang membasahi tubuh mereka.

Di dalam taman tersebut, Anda tak hanya bisa melihat monyet dewasa yang berendam di air panas. Anak-anak mereka pun ada di sana: berpegangan pada punggung ibu mereka, bermain-main dengan dahan pohon, berlarian di lereng yang tertutup salju, atau bahkan hanya sekadar mencari kutu satu sama lain.