Sukses

Demi Sushi Gratis, Warga Taiwan Ramai-Ramai Ganti Nama Jadi Salmon

Seorang mahasiswa mengatakan bahwa mereka mengubah nama mereka dan berhasil menghemat £ 176 atau Rp 3,5 juta.

Liputan6.com, Taiwan - Pejabat di Taiwan meminta warganya untuk berhenti mengubah nama mereka menjadi "salmon" setelah lebih dari 130 pecinta ikan mengubah nama mereka untuk mendapatkan sushi gratis.

 

Insiden yang disebut-sebut sebagai "kekacauan salmon" di media lokal ini telah membuat banyak anak muda secara resmi meminta untuk mengganti nama mereka di kantor-kantor pemerintah.

Melansir dari Mirror, Jumat (19/3/2021), situasi yang tidak biasa ini dipicu oleh sebuah restoran sushi Jepang Sushiro yang memberikan promosi selama dua hari yang menawarkan makanan sushi sepuasnya secara gratis kepada setiap pelanggan dan lima teman jika mereka mengubah nama mereka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Sushi Gratis

Untuk mendapatkan sushi gratis sepuasnya, pelanggan hanya perlu menunjukkan bahwa kartu identitas mereka bernama Salmon atau "guiyu."

Sementara itu, individu dengan nama yang terdengar mirip dengan "salmon" bisa saja mendapat potongan 50 persen dari tagihan mereka.

Seorang mahasiswa mengatakan kepada saluran TV lokal bahwa mereka mengubah nama mereka dan berhasil menghemat £ 176 atau Rp 3,5 juta. Diterjemahkan secara kasar, nama baru mereka memiliki arti "Ikan Salmon yang Sangat Menarik”.

3 dari 4 halaman

Rela Ganti Nama

Mereka mengatakan kepada TVBS News, "Saya baru saja mengganti nama saya pagi ini untuk menambahkan karakter 'Bao Cheng Gui Yu' dan kami sudah makan lebih dari Tw $ 7.000.

Seorang wanita mengakui bahwa dia juga mengganti namanya, saat dia mengatakan kepada SET TV.

Saya telah mengubah nama depan saya menjadi salmon dan dua teman saya juga melakukannya. Kami hanya akan mengubah nama kami kembali nanti.”

Nama-nama mencurigakan lainnya yang dilaporkan di media lokal termasuk "Salmon Prince," "Meteor Salmon King" dan lainnya. Di Taiwan, orang secara resmi dapat mengubah nama mereka hingga maksimum tiga kali yang berarti dua perubahan akan disia-siakan oleh mereka yang telah memanfaatkan kesepakatan tersebut.

4 dari 4 halaman

Reaksi Pejabat

Tetapi para pejabat yang marah meminta orang-orang untuk berhenti mengganti nama mereka secara cuma-cuma, karena mereka mengeluh bahwa hal itu memakan waktu.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Chen Tsung-yen mendesak masyarakat untuk menghargai sumber daya administratif.

"Perubahan nama semacam ini tidak hanya membuang waktu tetapi juga menyebabkan dokumen yang tidak perlu. Saya berharap semua orang bisa lebih rasional tentang itu."

Dory Wang, seorang manajer pemasaran Sushiro, mengatakan sekitar 200 pelanggan telah mengunjungi restoran tersebut pada Rabu untuk memanfaatkan promosi tersebut.

"Kami menghargai mereka yang bersedia mengubah nama mereka untuk sushi kami,” ujarnya.