Sukses

Belanja Mainan Seharga Rp 3 Juta, Bocah 4 Tahun Pakai Kartu Kredit Ayahnya

Hal ini tentu bisa menjadi pelajaran bagi para orang tua untuk lebih berhati-hati ya.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, seorang ibu di Malaysia bernama Sharifah Cut Shai, membagikan kisah bagaimana putranya yang berusia 4 tahun berbelanja online menggunakan kartu kredit orang tuanya tanpa sepengetahuan mereka.

 

Anak Sharifah yang masih berusia 4 tahun, Luth Harris Aufa, membeli berbagai macam barang, termasuk action figure Spiderman, mainan, dan merchandise lainnya.

Total keseluruhan dari apa yang dia habiskan mencapai hampir RM900 atau setara dengan Rp 3 juta. Menurut Sharifah, putranya membeli semuanya sendiri tanpa sepengetahuannya. Dia juga tidak menerima pesan kode TAC dari banknya karena detail kartu kredit disimpan secara otomatis di aplikasi belanja yang digunakan anaknya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Terkejut Saat Barang Datang

Kepada World of Buzz, Selasa (6/4/2021), Sharifah menambahkan bahwa dia baru mengetahuinya ketika petugas pengiriman datang ke rumahnya untuk mengantarkan beberapa barang.

Karena Sharifah tidak ada di rumah hari itu, suaminya menerima barang-barang itu dan terkejut karena mengira Sharifah membelikan banyak mainan untuk anak mereka.

Sontak saja, suaminya memotret barang-barang tersebut dan mengirimkannya ke Sharifah menanyakan "Kamu membeli semua ini untuk anak-anak?"

3 dari 4 halaman

Ulah Anaknya

Dia menanggapi suaminya dengan mengatakan bahwa dia tidak tahu apa-apa sama seperti dia. Setelah mencari-cari di aplikasi, mereka menemukan masih ada lebih banyak barang tertunda yang telah dibayar tetapi belum terkirim.

Saat itulah mereka menyadari bahwa putranya yang berusia 4 tahun lah yang membeli semua itu. Ketika dia menanyainya, anaknya mengklarifikasi bahwa dia menggunakan ponselnya untuk menonton video tetapi iklan Spiderman keluar dan membawanya ke aplikasi belanja online. Secara alami, dia memutuskan untuk membelinya.

4 dari 4 halaman

Senilai Rp 3 Juta

Mereka berhasil membatalkan beberapa pesanan tepat waktu dan berhasil menghemat sekitar RM 200, tetapi untuk barang-barang lainnya sudah terlambat.

Kami menghabiskan sekitar RM700 setelah membatalkan pesanan lainnya.”

Sharifah menambahkan bahwa dia bingung harus tertawa atau menangis ketika dia tahu, tetapi merasa sedikit lebih baik bahwa barang-barang itu dibebankan ke kartu kredit suaminya dan bukan miliknya.

Hal ini menjadi pelajaran bagi para orang tua untuk lebih berhati-hati! Sebaiknya jangan menyimpan detail kartu kredit Anda saat memberikan ponsel Anda kepada anak-anak.