Liputan6.com, California - Seorang wanita dari California, Amerika Serikat, berbagi kisah bagaimana dirinya mengalami kondisi langka yang membuatnya 28 kali didiagnosis kanker kulit karena alergi terhadap sinar matahari.
Melansir dari India Times, Kamis (15/4/2021), Andrea Ivonne Monroy, wanita berumur 28 tahun ini terpaksa menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah. Bahkan, dia tidak bisa keluar ke balkonnya pada siang hari untuk melihat matahari terbit atau merasakan angin pagi.
Advertisement
Baca Juga
Andrea mengidap Xeroderma pigmentosum, yakni kondisi langka yang membuat kulitnya sangat sensitif terhadap sinar matahari dan rentan terhadap kanker kulit.
Xeroderma pigmentosum merupakan kelainan genetik yang mengakibatkan penderitanya menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari. Gejalanya tidak hanya pada kulit saja, tapi juga memengaruhi penglihatan dan pendengaran.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
28 Kali Didiagnosis Kanker Kulit
Andrea mengatakan dia telah didiagnosis mengidap kanker kulit 28 kali sejak dia masih kecil, dan mengalami menopause dini sejak umur 23 tahun. Nyatanya, kondisinya tersebut membuat tubuhnya lebih cepat tua.
"Sudah lama sekali, tapi saya teleh menerima siapa saya. Saya sudah menerima kondisi saya dan tidak lagi merasa kehilangan," katanya.
Individu yang mengidap kondisi langka ini diklaim memiliki harapan hidup rata-rata hanya 37. Meski begitu, Andrea optimis tentang masa depannya dan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi risiko.
Â
Advertisement
Hanya Keluar Rumah di Malam Hari
Karena kondisinya tersebut, hingga kini dia masih harus menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah dan hanya keluar pada malam hari. Dia bahkan harus terus memeriksa UV dan membawa pengukur surya setiap saat.
"Saya hanya keluar pada siang hari jika ada janji dengan dokter dan harus memakai pakaian pelindung. Bahkan jika mendung atau hujan, saya harus memakai baju lengan panjang, topi dan pelindung wajah," ungkap Andrea.
Dia telah didiagnosis kankernya yang terbaru baru pada Oktober 2020. Sebelumnya, dia telah menjalani beberapa kali operasi untuk mengangkat kanker kulit.