Sukses

Memiliki Gen Langka, Bayi Ini Lahir dengan Rambut Abu-Abu Mirip Uban

Bayi Mayah memiliki keturunan langka yang menyebabkan sebagian rambutnya berwarna abu-abuh seperti uban.

Liputan6.com, Jakarta Bayi perempuan bernama Mayah Aziz lahir dengan kondisi genetik langka yang membuat sebagian rambutnya berwarna abu-abu. Warna tersebut terlihat persis menyerupai uban.

Penampilannya mengejutkan semua orang yang pertama kali melihat kondisi tersebut, tetapi bagi ibunya, Mayah terlihat seperti dirinya versi mini. Bayi yang tinggal di Portugis ini kemudian menjadi viral karena kecantiknnya yang unik.

Ia bahkan memiliki lebih dari 23 ribu pengikut di akun Instagram pribadinya @mayahaziz. Melansir dari Bright Side, berikut sepenggal kisah Mayah Aziz.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 5 halaman

Memiliki Penyakit Piebaldisme

Piebaldisme adalah penyakit langka autosomal dominan. Penyakit ini menyebabkan tubuh kekurangan melanosit, jenis sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi melanin pada tubuh.

Pigmen melanin bertanggung jawab untuk memberi warna rambut, kulit, dan mata secara normal. Piebaldisme menyebabkan warna rambut dan kulit menjadi lebih terang. Warna abu-abu yang dialami Mayah Aziz ini merupakan akibat dari adanya penyakit piebaldisme.

 

3 dari 5 halaman

Keturunan dari Ibunya

Gen langka Mayah ini ternyata merupakan keturunan dari ibunya, Talyta. Kondisi ini telah menjadi turun-temurun di dalam keluarga. Menurut Talyta, ibu, kakek, bibi, dan kedua sepupunya memiliki warna rambut sama, yakni abu-abu.

4 dari 5 halaman

Mendapatkan Banyak Cinta dari Media Sosial

Diketahui, akun Instagram miliknya dikelola oleh sang ibu, mengingat Mayah masih berusia 2 tahun. Saat Talyta mengunggah foto di Instagram, banyak yang menyukai dan mengomentari foto Mayah tersebut. Mayah dan ibunya sangat menghargai perasaan cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh pengikutnya.

 

5 dari 5 halaman

Aktif dan Ceria

Mayah adalah anak kecil yang aktif dan ceria. Selain bergaya untuk foto, ia sangat suka menari. Ia juga sering menghabiskan waktunya bermain dengan boneka, menonton kartun, dan jalan-jalan ke pantai. Menurut Talyta, saat Mayah lahir ke dunia, hatinya sangat luluh. Ia bahkan terharu saat menggendongnya. Bayi perempuannya itu mengingatkan dirinya pada waktu kecil.

Â