Liputan6.com, Jakarta Umat muslim di seluruh penjuru dunia merayakan hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Ini menciptakan euforia yang beragam. Dalam menyambut hari bahagia itu, budaya dan tradisi yang dimiliki setiap negara juga memiliki ciri khasnya masing-masing.
Negara yang memiliki mayoritas penduduk muslim pasti akan melakukan tradisi tersebut. Tidak hanya itu, walaupun dalam satu lingkup agama yang sama, makanan khas yang dimiliki setiap negara untuk menyambut hari raya Idulfitri berbeda-beda juga.
Advertisement
Baca Juga
Seperti di Indonesia, yang memiliki makanan khas ketupat, rendang, dan opor ayam untuk menyambut lebaran, negara lain pun mempunyainya. Berikut ini kuliner lebaran pada setiap negara yang memiliki penduduk beragama Islam ini yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis, (6/5/2021).
Saksikan Video di Bawah Ini:
1. Nasi Kabsa - Arab Saudi
Di Arab Saudi, mayoritas penduduknya beragam Islam, yang bukan muslim biasanya bukan warga negara Arab Saudi. Saat menyambut hari raya Idulfitri, masyarakat di Arab Saudi memiliki makanan khas yang harus disantap bersama.
Salah satu makanan yang dimiliki Arab Saudi untuk menyambut lebaran ialah Nasi Kabsa. Makanan khas ini merupakan nasi yang dimasak dengan menggunakan bermacam-macam rempah untuk menghasilkan rasa yang autentik.
Nasi kabsa biasanya dibuat tidak menggunakan beras yang biasa, melainkan ada beras khusus yang memiliki struktur lebih panjang. Makanan khas ini disajikan bersama dengan daging sapi, daging kambing, atau daging unta di dalam nampan besar untuk dinikmati bersama-sama.
Advertisement
2. Kahk - Mesir
Masyarakat muslim di Mesir juga merupakan mayoritas penduduk beragama di sana. Sekitar 90% dari jumlah populasi penduduk Mesir menganut agama Islam. Pada hari raya Idulfitri, umas muslim di Mesir menyambutnya dengan kue kahk.
Kue kahk ini sebenarnya selalu ada di Mesir tak lekang waktu, tetapi kehadirannya saat lebaran yang paling banyak. Saat lebaran, masyarakat berbondong-bondong membuat kahk untuk disajikan dalam jumlah yang banyak.
Makanan khas lebaran milik Mesir ini sudah ada sejak 1540 SM, akan tetapi tetap terus dilestarikan hingga kini tetap bisa populer. Kue ini terbuat dari tepung terigu, mentega, gula, dengan isian di dalamnya bisa kurma, kacang-kacangan, atau buah-buahan kering, serta ditaburi gula halus di atasnya.
3. Sheer Kurma - Pakistan
Negara Pakistan merupakan salah satu negara yang penduduknya mayoritas memeluk agama Islam, sebanyak 97% dari seluruh populasi penduduknya. Dalam penyambutan hari raya Idulfitri, masyarakat di Pakistan juga menyambutnya dengan makanan khas yang dimilikinya yaitu Sheer Kurma.
Kurma sangat identik dengan makanan saat berbuka puasa, tetapi kali ini kurma disajikan kala lebaran tiba. Sheer kurma ini merupakan makanan yang juga biasanya disajikan oleh masyarakat muslim di India, Afghanistan, Anak benua India, dan juga sebagian daerah Asia Tengah lainnya.
Sheer kurma dibuat dengan menggunakan kurma, bihun, susu, buah-buahan kering, gula, dan beberapa bahan tambahan lainnya. Biasanya makanan ini disajikan untuk sarapan atau pun sebagai makanan penutup. Hidangan yang berkuah terkadang ditambahkan kacang-kacangan seperti pistachio dan almon, atau juga kapulaga, cengkeh, kunyit, kismis, dan lain-lain.
Advertisement
4. Kleicha - Irak
Irak memiliki penduduk yang sangat banyak dalam jumlah populasi yang ada, sekitar 97% penduduknya menganut agama Islam. Hal tersebut yang membuat perayaan lebaran Idulfitri di sana disambut luar biasa, salah satu makanan khas yang dimiliki oleh Irak untuk menyambut Idulfitri adalah Kleicha.
Kleicha juga sering disebut menjadi makanan nasional dari masyarakat Irak karena kepopulerannya. Kue ini dibuat dengan kapulaga dan air mawar, sehingga memberikan aroma mawar dan juga dilapisi telur dan kunyit untuk memberikan warna kuning.
Di dalam kue juga terdapat isiannya yaitu bisa berupa kurma, kacang pistachio, kacang kenari, atau pun kelapa. Kue ini tidak hanya dibuat saat Idulfitri, tetapi juga Iduladha dan perayaaan lainnya, seperti pernikahan.
5. Bolani - Afghanistan
Masyarakat asli Afghanistan juga mayoritas menganut agama Islam, hingga lebih dari 90% dari jumlah populasinya adalah muslim. Hal tersebut membuat masyarakat muslim di sana masih melestarikan tradisi yang dimiliki saat menyambut lebaran, termasuk membuat Bolani.
Bolani merupakan makanan tradisional yang dimiliki oleh Afghanistan biasanya disajikan saat lebaran tiba. Walaupun perayaan Idulfitri di sana cenderung ditujukan untuk anak-anak, tetapi untuk roti ini disukai oleh siapa pun tanpa mengenal umur.
Roti ini dimasak dengan dipanggang yang memiliki isian berupa sayuran hijau, kentang, atau bisa juga dengan daging cincang. Menyantap bolani juga sering dengan menggunakan tambahan yogurt. Beberapa perayaan khusus lainnya juga terkadang menyajikan bolani, seperti pesta ulang tahu atau lainnya.
Advertisement
6. Ma’amoul - Suriah
Di negara Suriah mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, hampir 87% dari seluruh populasi penduduknya ialah muslim. Total populasinya mencapai hingga angka 22 juta, sehingga euforia menyambut hari-hari besar umat Islam pasti terasa, seperti akan menyambut Idulfitri sebentar lagi.
Pada saat akan menyambut hari raya Idulfitri, muslim di negara Suriah membuat hidangan manis bernama Ma’amoul. Hidangan ini juga popular di negara Yordania, Palestina, Lebanon, dan beberapa lainnya.
Pastri yang dibuat dengan bahan utama semolina ini menggunakan isian berupa kurma, kacang pistachio, kacang kenari, kacang almon, atau yang lainnya.
7. Lokum - Turki
Turki adalah negara dengan mayoritas muslim yang tinggi yaitu hampir 99% dari seluruh populasi penduduknya itu menganut agama Islam. Jika merayakan lebaran di Turki, akan ditemukan manisan yang mengisi meja makan yaitu lokum atau lokma.
Lokum ini dibuat dengan bahan dasar tepung, yang ditambahkan dengan ragi, minyak, dan tak lupa juga garam. Beberapa yang lainnya juga menambahkan kurma, kacang pistachio, dan kenari. Manisan ini berbentuk kubus ditaburi dengan gula bubuk, kopra (buah kelapa yang dikeringkan), atau krim tartar supaya tidak lengket.
Dalam bahasa Turki, lokum berarti gigitan/segigit, yang mana mengartikan bahwa manisan ini memiliki ukuran yang cukup kecil.
Â
Berbagai makanan di atas akan bisa Anda temukan saat menyambangi negara-negara tersebut pada hari raya Idulfitri. Apakah Anda tertarik untuk mencoba salah satunya?
Â
Â
Â
Â
Penulis:
Gerda Faradila
Politeknik Negeri Media Kreatif
Advertisement