Liputan6.com, Jakarta Sholat tasbih adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada malam Lailatul Jaiza. Pada malam ini, semua doa dan amalan yang dilakukan oleh umat Islam akan diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, malam Lailatul Jaiza atau malam sebelum Idul Fitri dianggap sebagai malam yang istimewa.
Terlepas dari malam Lailatul Jaiza, sholat tasbih juga dianjurkan untuk dilakukan setidaknya sekali seumur hidup, sebulan sekali, atau setahun sekali.
Rasullah SAW menyarankan hari Jumat untuk melaksanakan sholat tasbih, serta dapat dilakukan sekali setiap hari tersebut. Sesuai namanya, sholat ini dilakukan dengan membaca kalimat tasbih sebanyak 300 kali.
Bagi umat muslim, sholat tasbih juga dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan lailatul qadar di bulan Ramadan. Sholat berjamaah bahkan dilakukan di 10 malam terakhir Ramadan untuk dapat menjaring malam yang sangat mulia tersebut.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat tasbih, hukum hingga tata cara sholatnya?
Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui terkait sholat tasbih seperti dirangkum dari berbagai sumber:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hukum Sholat Tasbih
Seperti dikutip dari islam.nu.or.id, sholat tasbih memiliki hukum sunnah yang didasarkan pada hadis Abu Rafi'. Dalam hadis tersebut, Rasulullah memberitahu kepada pamannya Abbas tentang tata cara dan berbagai keutamaan melaksanakan sholat tasbih.
Para ulama sering menyebut hadis tersebut dalam berbagai kitab fiqih ketika menjelaskan tentang sholat tasbih. Meskipun dianggap sebagai hadis yang lemah, para ulama Syafi'iyah seperti Abu Muhammad Al-Baghawi dan Abul Mahasin Ar-Rayani menetapkan sholat tasbih sebagai sholat sunnah. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam Al-Adzkar oleh Imam Nawawi.
Advertisement
Waktu Pelaksanaan
Sholat tasbih bisa dilakukan pada siang hari atau malam hari, selama tidak pada waktu yang dilarang untuk sholat.
Tetapi, Imam Nawawi memiliki pendapat tentang waktu pelaksaan sholat tasbih. Sebab waktu tersebut dapat mempengaruhi teknis pelaksanaan sholat tasbih.
Menurutnya, sholat yang dilakukan pada malam hari bisa dilakukan dua rakaat - dua rakaat masing-masing dengan satu salam. Tetapi, jika di siang hari, jumlahnya bisa dua rakaat satu salam atau langsung empat rakaat dengan satu salam.
Bacaan Niat
- Niat sholat tasbih empat rakaat dengan satu salam:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnat tasbīhi arba‘a rak‘ātin lillāhi ta‘ālā.
Artinya,
"Aku menyengaja salat sunah tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala."
- Niat sholat tasbih empat rakaat dengan dua kali salam:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnat tasbīhi rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Artinya,
"Aku menyengaja sembahyang sunnah tasbih dua rakaat karena Allah SWT."
Advertisement
Tata Cara Sholat
Tata cara pelaksanaan sholat tasbih dengan sholat wajib umumnya sama saja. Tetapi, pada sholat tasbih memiliki bacaan tasbih dalam jumlah tertentu di setiap gerakan. Kalimat tasbih itu berbunyi "subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar."
Berikut tata cara pelaksanaan sholat tasbih menurut penjelasan Ibnu Hajar Al-Haitami:
- Membaca niat.
- Membaca Takbiratul Ihram.
- Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya.
- Membaca kalimat tasbih sebanyak 15 kali. Kemudian lanjut rukuk.
- Setelah rukuk dan sebelum bangun untuk i'tidal, membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
- Kemudian i'tidal dan dilanjutkan dengan membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
- Setelah itu melakukan sujud. Sebelum bangun dari sujud, kembali membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
- Lalu, duduk di antara dua sujud diikuti bacaan tasbih sebanyak 10 kali.
- Kemudian melakukan sujud kedua. Sebelum bangun dari sujud, membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
- Setelah sujud yang kedua, tidak langsung berdiri untuk memulai rakaat kedua. Tetapi, duduk untuk membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu bisa melanjutkan rakaat yang kedua.
Jumlah kalimat tasbih yang dibaca pada rakaat pertama sebanyak 75 kali. Pada rakaat kedua, cara pelaksanaannya sama dengan rakaat pertama.
Namun, pada rakaat kedua setelah membaca tasyahud akhir sebelum salam, dilanjutkan dengan membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali. Baru kemudian membaca salam.