Liputan6.com, Jakarta Para penganut agama Islam tidak hanya ada di negara dengan mayoritas masyarakat muslim, ada juga yang tinggal menjadi kalangan minoritas. Dalam menjalankan hidup menjadi minoritas perlu tetap kuat untuk melewati segala bentuk perlakuan warga asli negara tersebut karena latar belakang agama. Â
Di tengah negara yang mayoritasnya tidak menganut agama Islam, bukanlah suatu hal yang mudah untuk tetap menjalankan ajaran agama. Namun, saat ini sudah banyak negara yang masyarakatnya memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap pendatang asing yang berbeda dengannya.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut terlihat bahwa banyak masyarakat muslim yang tetap bisa merayakan hari raya Idulfitri di negara yang mayoritasnya bukan muslim. Beberapa negara berikut yang tetap hikmat merayakan lebaran walaupun menjadi kaum minoritas yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jum’at, (7/5/2021).
Saksikan Video di Bawah Ini:
Amerika Serikat
Umat muslim di Amerika Serikat menjadi masyarakat minoritas di sana yang mana merupakan imigran dari berbagai negara. Saat menyambut Idulfitri, masyarakat muslim di sana memulainya dengan melakukan sholat Id di Islamic Cultural Center New York, walaupun hari lebaran belum termasuk libur nasional.
Di masjid itu akan bertemu dengan umat muslim dari berbagai negara yang menggunakan pakaian khas lebaran sesuai dengan negara tempatnya berasal. Untuk bisa lebih merayakannya lagi, bisa juga untuk mengunjungi Kedubes agar bertemu dengan warga satu negara.
Pada tahun lalu, Gedung Empire State yang terletak di Manhattan memancarkan lampu pada gedung tersebut untuk menyambut hari raya Idulfitri itu. Dengan memberikan sorotan lampu berwarna hijau yang menunjukkan kedamaian pada agama Islam.
Advertisement
Jerman
Masyarakat yang menganut agama Islam di Jerman juga bisa merayakan lebaran dengan euforia yang menyenangkan. Pada bahasa Jerman, lebaran disebut dengan Zuckerfest, maka banyak masyarakat yang mengenal istilah tersebut.
Tidak berbeda dari AS, masyarakat muslim di sana juga melakukan sholat Id dahulu di Kedubes. Bahkan, pada Kedubes Indonesia terdapat panitia untuk mempersiapkan perayaan lebaran ini. Selepas sholat Id, biasanya makan bersama masakan khas Indonesia saat lebaran sehingga bisa sedikit melepaskan kerinduan pada tanah air.
Walaupun, bukan hari libur nasional, tetapi banyak dari mereka yang meminta izin untuk bisa merayakan hari kemenangan ini. Â
Korea Selatan
Seperti negara lainnya di atas, masyarakat muslim di Korea Selatan juga melaksanakan sholat id di Masjid Pusat Seoul secara berjamaah. Walaupun masyarakat asli Korea Selatan hanya sedikit yang menganut agama Islam, tetapi banyak imigran yang menetap di sana.
Pemerintah di sana juga tidak membuat acara apa pun untuk menyambut hari raya umat muslim tersebut. Bahkan, hari tersebut juga tidak masuk ke dalam hari libur nasional sehingga banyak yang tetap bekerja saat merayakannya.
Walaupun begitu, banyak juga yang tetap menghormati dan memberikan selamat atas hari raya Idulfitri. Seperti pada negara lainnya, kunjungan untuk bersilaturahmi diadakan hingga berhari-hari selama pekan lebaran itu.
Advertisement
Inggris
Pada negara Inggris, masyarakat muslim juga melakukan sholat Id di London Central Mosque, yang merupakan masjid terbesar di kota tersebut. Berbeda dengan yang lainnya, Inggris lebih menyambut lebaran sangat meriah dengan hadirnya sebuah festival.
Festival yang hari raya Idulfitri ini sengaja dibuat untuk umat muslim agar bisa merayakannya secara besar-besar yang terletak pada Trafalgar Square. Beberapa hal lainnya juga dilakukan pemerintah di sana untuk memberikan acara yang luar biasa untuk warganya.
Menyantap makanan khas Arab Saudi juga bisa dilakukan di Edgware Road. Di Inggris, hari lebaran buka merupakan hari libur nasional sehingga umat muslim di sana haru meminta izin kepada perusahaan atau sekolah untuk bisa merayakannya.
Australia
Berbeda dengan yang lainnya, pada negeri kangguru ini, umat muslim di sana akan sangat senang karena tak berbeda dengan negara mayoritas muslim yang memberikan hari libur pada penganut agama Islam. Hal tersebut menjadi sebuah penghargaan yang besar karena tinggi sikap toleransi pada negara tersebut.
Tak hanya itu, masyarakat muslim di sana juga akan semakin nyaman dengan festival yang dilakukan oleh umat beragama di sana. Festival tersebut merupakan multikultural sehingga tidak hanya muslim yang berdatanagan, melainkan warga non-muslim pun banyak yang mengunjunginya.
Dalam bazar tersebut juga berbagai kios menjual barang-barang dari banyak etnis dan agama, sehingga lebih menunjukkan Australia sebagai negara yang sangat bertoleransi.
Â
Berbagai momen yang terjadi saat lebaran tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing pada setiap negara. Namun, apakah Anda tertarik untuk merasakan euforia lebaran pada salah satu negara di atas?
Â
Â
Â
Penulis:
Gerda Faradila
Politeknik Negeri Media Kreatif
Advertisement