Liputan6.com, Jakarta Menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. Kegiatan berpuasa ini ternyata mempunyai manfaat yang jarang disadari.
Baca Juga
Advertisement
Sudah banyak penelitian yang mengakui manfaat kesehatan dari berpuasa. Dikutip dari About Islam, Selasa (11/05/2021), sebuah studi menjelaskan beberapa manfaat yang didapat dari puasa, salah satunya manfaat kesehatan.
Saat melakukan puasa, tubuh sedang menahan diri untuk tidak makan dan minum. Dalam keadaan tersebut, tubuh akan menyembuhkan diri dari racun. Hindari makan berlebihan dan tidur sepanjang hari untuk mendapatkan manfaat terbaik. Simak daftar manfaatnya di bawah ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Detoks Tubuh
Detoksifikasi merupakan cara tubuh untuk membersihkan limbah racun di dalam tubuh. Ada banyak sistem yang digunakan oleh tubuh untuk membuang zat berbahaya. Seperti kelenjar getah bening, air mata, kelenjar keringat, saluran pencernaan, hidung, ginjal, hati, paru-paru, dan tenggorokan.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak makan berlebihan saat berpuasa. Agar proses detoksifikasi tubuh dapat bekerja secara efektif. Sebab, makan yang berlebihan dapat menghalangi proses tersebut.
Advertisement
2. Perbaikan Ibadah
Ramadhan adalah bulan istimewa bagi umat Islam, di mana seluruh amal ibadah yang dilakukan akan berlipat ganda pahalanya. Ini menjadi sebuah kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan ibadah.
Banyak orang yang melakukan dzikir, membaca Al Qur'an, iktikaf, dan sholat sunah. Iktikaf bermanfaat untuk tubuh karena dapat mengurangi produksi hormon stres dan merelaksasi tubuh.
3. Penyembuhan Psikologis
Selain meningkatkan ibadah dan menyehatkan fisik, ramadhan juga bermanfaat dalam penyembuhan emosional diri. Setiap hari tubuh harus menghadapi emosional yang terangsang dari luar.
Saat tubuh mengalami tingkat stres yang tinggi, maka semakin banyak limbah metabolisme yang harus dibersihkan oleh tubuh. Lewat berpuasa, kita dapat membantu tubuh untuk membuang limbah metabolisme dan detoksifikasi emosional.
Advertisement