Liputan6.com, Jakarta - Bukan hanya berdampak pada ekonomi, pandemi Covid-19 telah mengganggu berbagai sektor kehidupan. Termasuk berdampak bagi kesehatan mental banyak individu.
Merujuk data Biro Sensus dan Pusat Statistik Kesehatan Amerika Serikat, ternyata empat dari sepuluh orang dewasa di AS telah melaporkan gejala depresi selama pandemi. Angka tersebut bahkan meningkat dari sebelumnya satu dari sepuluh orang dewasa.
Baca Juga
Berdasarkan statistik yang ada, kemungkinan Anda juga mengenal seseorang yang sedang bertarung dengan depresi.
Advertisement
Mengutip Mashable SE Asia, ada 6 cara untuk menolong orang terkasih Anda yang mengalami depresi melalui cara virtual:
Video Pilihan
1. Cari Sumber Kesehatan Mental Bersama
Ketika mengalami depresi, terkadang langkah tersulit adalah langkah awal. Bagi sebagian orang, hal itu mungkin berarti meneliti terapis atau program rawat jalan untuk mengobati depresi.
Teman ataupun keluarga Anda mungkin hendak mencari bantuan profesional. Hanya saja, dorongan mereka untuk melakukannya mungkin hilang. Sebab, depresi dapat menguras energi orang.
"Sebagai teman, pasangan, atau orang yang dicintai, Anda mungkin bisa membuat langkah pertama bersama mereka yang mungkin mereka enggan melakukannya," ujar Natalie Dattilo, direktur psikologi di Rumah Sakit Wanita dan Brigham.
Advertisement
2. Ketahui Definisi dan Tanda-tandanya
American Psychiatric Association menjelaskan, depresi atau gangguan depresi mayor adalah penyakit medis yang umum dan serius yang secara negatif memengaruhi perasaan, cara berpikir, dan tindakan Anda.
Ada beberapa gejala yang ada. Namun, tidak semua individu memiliki yang hal yang sama.
Yang jelas, depresi dapat membuat orang menarik diri dari situasi sosial, kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari. Bahkan, enggan bersosialisasi sama sekali.
Menurut Mayo Clinic, gejala nyadapat termasuk perasaan sedih, putus asa, kekurangan energi, kesulitan berkonsentrasi, dan pikiran untuk bunuh diri.
3. Ajak Sosialisasi secara Virtual
Bila teman Anda siap, cobalah ajak untuk ikut hangout secara virtual dengan Anda dan teman-teman atau keluarga.
Tapi ingat, jangan membuat sesi ini mengenai depresi teman Anda. Sebaiknya menggunakan waktu itu agar mereka merasakan dukungan dari semua partisipan Zoom atau aplikasi video call lainnya.
Advertisement
4. Waspada
Orang yang Anda cintai mungkin sedang mengatasi depresinya dengan sehat. Misalnya, berbicara secara teratur dengan ahli kesehatan mental atau menyebutkan acara atau aktivitas yang mereka nantikan.
Namun penting untuk menyadari tanda bahaya yang dapat menandakan depresi mereka semakin parah atau mereka berpikir untuk mencoba bunuh diri.
Beberapa dari tanda peringatan ini dapat mencakup peningkatan penggunaan alkohol atau obat-obatan, melukai diri sendiri, percakapan yang mengungkapkan keinginan untuk meninggal, memberikan harta benda mereka, atau mengatakan hal-hal seperti, "Terima kasih, kamu telah menjadi teman yang sangat baik."
Memang, Anda akan sulit untuk melihat tanda-tanda itu secara virtual, Dattilo menyarankan, bila orang yang Anda cintai terlambat untuk panggilan telepon yang dijadwalkan atau melewatkannya sama sekali, itu bisa menjadi tanda bahaya.
Bila khawatir, Anda dapat bertanya dengan lembut, "Sepertinya Anda sedang tidak enak badan. Apakah Anda baik-baik saja?" Dattilo mencontohkan.
5. Kirim Paket dan Pengingat Virtual
Selain itu, paket yang berisi hal-hal baik dapat membantu mengingatkan orang yang Anda cintai bahwa mereka dicintai.
Bisa juga mengirim pesan, foto, apa saja yang dapat membuat mereka merasakan kasih sayang Anda.
Advertisement
6. Jaga Diri Anda
Dan, jangan lupa menjaga kesehatan mental diri Anda juga. Manfaatkan teknologi dan unduh aplikasi untuk meditasi atau olahraga.
Tentunya, aktivitas ini juga dapat diikuti oleh teman Anda. Hanya saja, jangan tersinggung bila teman Anda tidak ingin ikut. Mungkin mereka tidak memiliki tenaga untuk melakukannya.
Reporter:
Paquita Gadin