Sukses

5 Tips Bangun Tidur Tanpa Andalkan Alarm, Bikin Hidup Kalian Lebih Sehat

Setiap orang atau individu dapat melatih diri sendiri untuk bangun tidur secara teratur tanpa mengandalkan alarm. Simak ulasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Bunyi alarm, terutama saat pagi hari sangat mengganggu, bahkan menyebalkan. Kendati bising, sebagian orang membutuhkan alarm untuk bangun tidur secara teratur di pagi hari. Di sisi lain, ternyata sebagian orang menemukan cara untuk bangun tidur tanpa mengandalkan alarm.

Merujuk survei pada 2021, orang yang tak mengandalkan alarm lebih condong mempunyai suasana hati lebih positif. Mereka merasa istirahatnya sudah cukup, termotivasi, fokus, produktif, dan berpikiran jernih sepanjang hari mereka bekerja.

Sebaliknya, berdasarkan suatu penelitian pada 2005, ternyata orang yang tiba-tiba dipaksa bangun mempunyai tekanan darah dan detak jantung yang lebih tinggi. Terutama bila dibandingkan dengan mereka yang bangun sendiri.

"Manfaat utama dari bangun secara alami adalah mendapatkan kuantitas dan kualitas tidur yang cukup," ujar Sujay Kansagra, MD, seorang ahli saraf bersertifikat dalam pengobatan tidur, seperti dilansir Pop Sugar.

Bisa dikatakan, beberapa orang yang memiliki jam kerja tidak beraturan bakal sulit untuk bangun sendiri. Tapi, bila mempunyai jam kerja dan tidur yang konsisten, Anda bisa melatih diri sendiri untuk bangun di pagi hari.

Simak 5 tips dari sejumlah ahli demi membantu Anda bangun dari tidur secara alami.

Video Pilihan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Matahari Terbit Alarm Alami

Boleh dibilang, terbitnya matahari bisa sangat efektif untuk bangun secara alami. Sinar sang surya secara bertahap meningkatkan tingkat cahaya di kamar tidur Anda, sehingga membangunkan Anda dengan cara yang jauh lebih lembut (dan lebih menyenangkan) ketimbang alarm yang menggelegar ataupun bising.

Dr. Brager menjelaskan, tubuh manusia telah terprogram untuk tidur saat matahari terbenam dan bangun saat matahari terbit. Teknologi yang meniru ini membuat sistem tubuh terprogram sendiri, alih-aih menggunakan alarm yang seolah menyetrum dan tidak menyenangkan.

"Ketika Anda terpapar cahaya alami, itu memberi sinyal ke otak Anda untuk mematikan produksi melatonin dan mengaktifkan neurotransmiter dan hormon tertentu untuk membantu Anda menjalani hari," ucap Dr. Patel.

Anda juga bisa memilih perangkat berbeda yang memberi suara alam seperti kicauan burung, deburan ombak, dan sebagainya untuk membantu Anda terbangun dengan lembut.

Bila Anda tak ingin membeli alarm alternatif ini, para ahli menyarankan untuk mendapatkan paparan cahaya alami segera setelah Anda bangu. Misalnya dengan membuka tirai.

Memperoleh paparan cahaya pagi juga menambah kesegaran, terlebih jika ditambah dengan melakukan aktivitas seperti berjalan-jalan pagi atau berolahraga, jelas Dr. Siebern. Bahkan menurut Dr. Kansagra, semakin terang cahaya di pagi hari, semakin efektif dalam mengatur ulang ritme sirkadian Anda.

3 dari 6 halaman

2. Praktikkan Higiene Tidur yang Baik

Contohnya menghindari kafein dalam enam jam menjelang waktu tidur, dan mencoba untuk tidak makan atau minum alkohol dua sampai tiga jam sebelum Anda berencana untuk tidur. Ini seperti disarankan Hemalee Patel, MD, seorang dokter di One Medical.

Ia juga merekomendasikan untuk memastikan kamar tidur Anda sejuk dan bebas kekacauan. Serta, menggunakan perangkat pengurangan kebisingan bila diperlukan.

Bahkan rutinitas olahraga Anda dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk bangun secara alami secara konsisten. "Tubuh kita dirancang untuk bekerja delapan sampai 10 jam sehari, jadi ketika Anda tidak cukup bekerja, Anda tidak membakar cukup kortisol dan kalori, dan Anda tidak menghasilkan cukup enzim dan hormon berbasis otot," Dr. Hartman memaparkan.

Bisa pula mengikuti saran Singh untuk membuat rutinitas relaksasi, seperti mandi, menulis jurnal, membaca, dan latihan pernapasan selama 10 hingga 15 menit sebelum tidur. Prinsipnya ini cara yang sama seperti perlakuan Pavlov agar tubuh Anda dapat melihat aktivitas ini sebagai prekursor untuk tidur.

4 dari 6 halaman

3. Pelajari Jam Internal Anda

Selain itu, jangan melawan jam internal Anda sendiri. Sebab, bila Anda tidak mendapatkan istirahat yang cukup, Anda akan bergantung pada alarm untuk bangun.

"Orang yang memiliki utang tidur akan selalu mengalami kesulitan untuk bangun secara alami di pagi hari, maupun memiliki ritme yang teratur dan sehat," tutur Alex Dimitriu, MD, seorang dokter bersertifikat di bidang psikiatri dan pengobatan tidur.

Saran dari dokter tidur bersertifikat, Abhinav Singh, MD, cara terbaik untuk mengetahui seberapa banyak waktu tidur yang dibutuhkan tubuh Anda adalah dengan mengukur lama tidur saat akhir pekan atau liburan. Dengan demikian, Anda bisa mulai menjadwalkan tidur saat benar-benar merasa lelah dan bangun ketika sudah cukup istirahat tanpa khawatir Anda akan mengantuk selama rapat pagi.

5 dari 6 halaman

4. Tetap dengan Rutinitas yang Konsisten

Beberapa ahli pun telah menetapkan fakta nomor satu dalam memprogram diri untuk bangun secara alami, yakni menjaga jadwal tidur yang konsisten.

Bahkan, psikolog klinis berlisensi dalam pengobatan tidur perilaku, Allison Siebern, PhD, menyarankan untuk tetap mengikuti jadwal ini bahkan pada akhir pekan atau hari libur.

"Lawan godaan untuk tidur jika bukan jadwalnya untuk membiasakan proses fisiologis dari rutinitas 24 jam sehari," ujarnya.

6 dari 6 halaman

5. Minimalkan Stres

Untuk diketahui, ada dua hormon yang berperan penting dalam tidur: melatonin dan kortisol. Pada malam hari, kadar melatonin dalam tubuh meningkat, sedangkan kadar kortisol turun. Di pagi hari, hal sebaliknya terjadi, dan peningkatan kadar kortisol memberi sinyal ke otak Anda bahwa inilah saatnya beraktivitas.

"Kortisol umumnya dikenal sebagai hormon stres, dan oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari aktivitas yang memicu kecemasan pada larut malam," ujar Allison Brager, PhD, ahli saraf yang mempelajari fisiologi tidur dan spesialis tidur untuk Molecule.

Dr. Kansagra juga merekomendasikan untuk mematikan perangkat Anda setidaknya 30 menit sebelum tidur (satu jam sebelumnya lebih baik lagi). Pancaran cahaya dari layar dapat mengacaukan sinyal tidur alami tubuh Anda dengan menekan produksi melatonin.

Atau, kalaupun Anda tidak bisa meninggalkan layar di malam hari, Aaron Hartman, MD, seorang dokter kedokteran fungsional, menyarankan untuk menyesuaikan tampilan layar agar sesuai dengan warna lingkungan malam Anda yang lebih hangat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.