Liputan6.com, Jakarta Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi impian setiap pelajar usai tamat menempuh pendidikan SMA. Beragam tes ditawarkan, termasuk SBMPTN. Tahap demi tahap bukanlah hal yang mudah, butuh tekad, konsisten, dan fokus dalam mempersiapkan semuanya.Â
Begitu pula yang dialami oleh Fariq Fauzi, pemuda berusia 20 tahun dengan harapa besar dan tekad kuat dia sukses lolos SBMPTN setelah percobaannya yang ketiga.Â
Advertisement
Baca Juga
Tak tanggung-tanggung, dia berhasil mewujudkan cita-citanya semasa kecil untuk berkuliah di ITB yang memperoleh predikat 100 besar perguruan tinggi terbaik di Asia.
Tak lupa, dia pun membagikan kebahagiaanya melalui akun Twitter-nya @fariqfauzi_ yang banjir ucapan selamat atas pencapaiannya.Â
Peluang saya memang kecil, tapi tak pernah nol. pic.twitter.com/1VcZnT5b5h
— Fariq Fauzi (@fariqfauzi_) June 14, 2021
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Perjuangannya lulus SBMPTN
Cita-cita masa kecilnya coba Fariq wujudkan pada 2019 setelah lulus SMA. Namun, hal itu tak semudah dia dapatkan.
Pemuda itu gagal dan menjalankan kehidupan mahasiswanya di PTS, tetapi kandas setelah satu semester berjalan karena masalah finasial.
Tidak ingin meratapi kesedihan berlarut-larut, dia pun mencari kesibukan dengan menjadi penjaga toko. Sembari bekerja, Fariq pun menyempatkan waktu belajar untuk persiapan UTBK-SBMPTN 2020 dan lagi-lagi gagal.Â
Â
Advertisement
Berkat dukungan orang tua
Kali ini tekadnya semakin kuat hingga memutuskan resign dari tempat kerjaan dan memfokuskan diri belajar satu tahun pada periode ketiganya ikut SMBPTN tahun ini.Â
Dan alhasil, perjuangannya pun membuahkan hasil dan dia pun masuk ITB dengan jurusan Teknik Mesin dan Dirgantara.
Pencapaiannya tak terlepas dari dukungan orangtuanya.Â
"Orangtua saya selalu membebaskan dalam semua pilihan hidup saya karena bagi mereka apapun pilihan hidup saya, saya juga yang akan menjalani dan menerima risikonya. Mereka hanya mengingatkan yang baik dan benar," ujarnya pada tim Liputan6.com.Â
Menyerah bukan pilihan
"Bagi saya waktu itu menyerah bukan pilihan, bukan pula hal yang benar. Akhirnya saya berjuang lagi sambil memikirkan plan A plan B mengingat ini kesempatan terakhir saya, kurang lebih 'ready for the best prepare for the worst'," pungkasny
Jikalau gagal, calon mahasiswa ITB ini telah merancang masa depanya untuk menjadi penulis atau wiraswasta. Dan kali ini dia akan mengukir perjuangannya kembali di ITB hingga akhir.Â
Jadi bagi yang tidak lolos SBMPTN, tetap berjuang dan semangat.Â
Â
Advertisement
Respons Warganet
Hingga kini, cuitan perjuangannya dibanjiri ucapan selamat dari warganet dan telah disukai sebanyak nyaris 63 ribu kali serta dibagikan lima ribu kali. Tak sedikit mereka yang memiliki pengalaman serupa dan ada juga yang menyesali karena tak berjuang segigih Fariq.
"Next "fariqh" nama gw lah yang lolos,"Â cuit akun @Bimntra.
"Kesempatan emang gak dateng 2x, tapi kesempatan akan selalu ada utk siapapun yang gak pernah berhenti mencoba!," tulis akun @dysadit.Â
"Ikut terharu! Nasibnya sama persis kaya aku, lulus di tahun ketiga," tambah akun @yesindinakitaa.
"Keren sih, gue yakin yg hegini biasanya lulus 3.5 tahun, karena di lapangan yg ikut sbmptn kedua kali semua begitu," balas akun @cimiwwwa.
"Knp aku dlu ga berjuang gini yaahh skali tdk diterima yodah dftar swasta," jelas akun @dw_ningsiih.