Sukses

Studi: Tidur Berlebihan Tingkatkan Risiko Kematian

Ternyata individu yang tidur berlebihan, akan ada bahaya yang mengintai pada kesehatan tubuh kita.

Liputan6.com, Jakarta - Tidur menjadi kebutuhan pokok bagi setiap individu. Memiliki kualitas tidur yang baik tentu akan membuat seseorang bisa melakukan aktivitas dengan baik.

Individu disarankan untuk memiliki waktu tidur yang cukup, yakni 6-8 jam sehari. Dengan tidur yang cukup, tentu akan mempengaruhi energi yang dimiliki untuk menjalani aktivitas selama seharian.

Namun, sebagian individu kadang menyalahartikan tidur yang cukup dengan istirahat secara berlebihan.

Ternyata individu yang tidur berlebihan, akan ada bahaya yang mengintai pada kesehatan tubuh kita. Terdapat sebuah peneltiian menyebutkan bahwa tidur selama lebih dari 10 jam dalam semalam punya kemungkinan risiko kematian sebesar 30 persen.

Temuan mengerikan ini diterbitkan oleh Journal of American Heart Association dari temuan para ilmuwan di Univesritas Keele, Manchester, Leeds dan East Anglia. Penelitian tersebut dilakukan sampai melibatkan lebih dari 3,3 juta orang dari 1970 sampai 2017.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Hasil Penelitian

Dalam jurnal tersebut terdapat 74 penelitian yang menyebutkan bahwa tidur terlalu lama menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 49 persen dan stroke 56 persen.

"Studi kami memiliki damapak kesehatan yang penting bahwa tidur berlebihan adalah penanda peningkatan risiko kardiovaskular," kata dr. Chun Shing Kwok, peneliti utama dan dosen klinis di Institut Sains dan Teknologi Keele University kepada Mirror, Senin (21/6/2021).

Para peneliti memberikan kesimpulan terlalu banyak tidur dapat membatasi waktu seseorang berolahraga. Itulah yang menimbulkan terjadinya masalah kesehatan serta mengidap penyakit yang tidak terdiagnosis.

 

3 dari 3 halaman

Kurang Tidur Juga Berbahaya

Di sisi lain, kualitas tidur yang buruk juga menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung. Sama halnya untuk orang yang mengalami tidur kurang dari enam jam, hal tersebut juga bisa memberikan risiko kematian dini.

Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan dan kualitas tidur. Pola tidur kita juga harus diperhatikan, karena penyebab mengapa bisa tidur terlalu lama disebabkan karena mengalami masalah pernapasan seperti apnea tidur.

"Jumlah dan kualitas tidur kita adalah hal yang kompleks. Ada pengaruh budaya, sosial, piskologis. prilaku dan lingkungan pada tidur kita," tambah Kwok.

Ia menggambarkan bahwa pola tidur kita sama halnya seperti memberikan kebutuhan untuk merawat anak-anak atau anggota keluarga.