Liputan6.com, Jakarta - Ondel-ondel merupakan boneka raksasa yang menjadi salah satu ciri khas budaya DKI Jakarta. Setiap perayaan ulang tahun Jakarta, ondel-ondel selalu ditampilkan di setiap acara, jalan protokol, maupun bangunan bersejarah yang menjadi ikon Jakarta.
Bentuk ondel-ondel ini dibuat menyerupai wajah manusia dan memiliki tinggi sekitar 2,5 meter. Mereka juga didandani menggunakan baju adat khas betawi. Sementara, bagian kepalanya diberikan ijuk yang sudah dihias sebagai rambutnya.
Advertisement
Baca Juga
Boneka ini terdiri dari ondel-ondel perempuan dan laki-laki. Pada ondel-ondel perempuan, wajahnya berwarna putih yang menggambarkan sifat lembut seorang ibu. Sedangkan pada laki-laki, wajahnya berwarna merah yang melambangkan kemarahan.
Ondel-ondel merah sering membuat orang lain takut saat melihatnya karena terlihat sangat menyeramkan. Sebab, ondel-ondel awalnya dibuat untuk menakut-nakuti setan.
Sebagai warga Jakarta, Anda harus mengetahui sejarah terciptanya ondel-ondel. Simak penjelasan berikut ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sudah Terlihat Sejak 1605
Menurut buku catatan seorang pedagang dari Inggris, Edmund Scott, ondel-ondel telah ada ketika tahun 1605.
Scott tidak menjelaskan secara jelas mengenai boneka itu. Ia hanya menggambarkan secara kasat mata dan menggunakan istilah dari bahasa asalnya. Alasannya karena Scot belum mengenal budaya Betawi, sehingga perbedaan kultur dan budaya itu membuatnya asing.Â
Advertisement
Tokoh yang Dihilangkan dalam Sendratari Reog
Mengutip dari Kemendikbud, Selasa (22/06/2021), ondel-ondel sebenarnya merupakan tokoh dalam Sendratari Reog versi Wengker dari Ponorogo yang dihilangkan. Tokoh itu adalah sepasang makhluk halus raksasa. Mereka dikutuk menjadi burung gagak dan burung merak raksasa karena menganggu perjalanan Singo Barong.
Pada masa pemerintahan Batara Katong, tokoh-tokoh yang tidak terlalu penting akan dihilangkan. Sehingga ondel-ondel dihilangkan dari cerita tersebut.
Pada kesenian Jathilan Jawa Tengah, ondel-ondel dikenal dengan sebutan genderuwo raksasa. Sedangkan di Pasundan dikenal dengan sebutan Badawang. Di Bali, boneka ini dikenal dengan sebutan Barong Landung.
Awalnya Bernama Barong
Pada awal kemunculannya, boneka ini disebut dengan Barongan. Sebab, memiliki ukuran raksasa seperti Barongan Bali yang bernama Barong Landung, Barongan Jawa Tengah bernama Reog Ponorogo, dan Barongan China yang dikenal dengan Barongsai dan Liongsai. Tetapi, perubahan nama menjadi ondel-ondel ini tidak diketahui pasti alasannya.
Advertisement