Sukses

Kisah Jatuh Bangun Bisnis Pomade Lokal Bangkit dari Kebangkrutan

Style awareness yang dimiliki pria untuk selalu menyempurnakan tampilan rambut menjadi peluang bisnis menjanjikan bagi produk hair styling kaum adam.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kebanyakan pria, rambut merupakan bagian tubuh yang menjadi indikasi kepercayaan diri. Sebuah penelitian sosial di Kanada bahkan menyimpulkan jika laki-laki cenderung berkonsentrasi pada tampilan rambutnya untuk meningkatkan daya tarik serta menciptakan kesan lebih muda.

Style awareness yang dimiliki pria untuk selalu menyempurnakan tampilan rambut menjadi peluang bisnis menjanjikan bagi produk hair styling kaum adam.

Salah satunya adalah pomade yang diklaim sebagai produk praktis untuk menyulap rambut menjadi lebih rapi, klimis dan tentunya makin stylish.

Permintaan yang kian meningkat membuat produksi dan pemasaran pomade di Indonesia mengalami perkembangan yang positif.

Pada penghujung tahun 2017 silam, sebuah produk pomade lokal bermerek Tezzen diluncurkan sebagai solusi hair styling bagi pria dengan formula terbaik dan kualitas premium yang menyaingi produk impor. Produk ini berhasil menarik perhatian gentlemen Tanah Air yang ingin selalu memperhatikan penampilannya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Lakukan riset

CEO sekaligus co-founder pomade Tezzen, Jemmy Tezzen, mengungkapkan jika perkembangan bisnis pomade yang ia jalankan tidak selalu berjalan mulus pada awalnya.

"Sebelum resmi merilis pomade racikan sendiri, saya bahkan melalui masa riset yang panjang dan menantang dengan mencoba ratusan varian pomade lokal maupun impor berbagai merek. Tujuan utamanya adalah untuk menemukan formula paling efektif yang cocok dengan iklim dan target pasar di Indonesia," kata Jemmy dalam keterangan persnya, Rabu (30/6/2021).

Setelah melalui proses riset, survei,dan serangkaian prosedur perizinan selama lebih dari satu tahun, Tezzen memperkenalkan produknya dalam dua varian pertama, yakni Tezzen Alpha dan Bravo.

Sayangnya, enam bulan setelah peluncuran perdana, Jemmy beserta timnya harus menghadapi kenyataan bahwa produk pomade yang telah dipasarkan masih kurang mendapat perhatian. Ia mengakui jika menjual merek pomade baru dengan racikan sendiri tidak segampang berjualan merek lain yang sudah lebih dulu dikenal publik.

Berbekal pengalaman tersebut, Jemmy kemudian kembali melakukan riset dan pengembangan varian alternatif dengan harapan bisa lebih diterima oleh target pemasaran.

 

3 dari 4 halaman

Hadapi banyak tantangan

Baru berjalan satu tahun, produksinya mengalami berbagai hambatan hingga sempat berada di ambang kebangkrutan.

Ada banyak kendala yang dihadapi saat itu, mulai dari pengemasan impor yang terhambat hingga target penjualan yang terus menurun. Pada akhir tahun 2018, Jemmy merasakan usaha yang baru dirintisnya berada di titik terendah.

Namun, hal tersebut tidak membuatnya patah arang. Ia justru menganggapnya sebagai tantangan untuk terus berinovasi menciptakan produk dengan formula yang lebih efektif.

4 dari 4 halaman

Punya fungsi detoksifikasi

Pada Desember 2018, Tezzen hadir dengan dua varian berformula baru, yakni Tezzen Charlie dan Delta Activated Charcoal.

Varian baru ini mendapatkan atensi yang lebih baik dibandingkan produk sebelumnya yang diracik dengan water-based formula. Akhirnya, sejak pertengahan tahun 2019, Jemmy beserta partner-partnernya memutuskan untuk memasukkan formula activated charcoal pada dua varian terdahulu.

"Saya menyadari jika pomade adalah produk hair styling yang digunakan sehari-hari. Oleh karena itu, ia meracik formula Tezzen yang tidak hanya ampuh menata rambut menjadi lebih rapi, tetapi juga bisa membuatnya lebih sehat," lanjut Jeremy.

Kandungan activated charcoal dalam seluruh produknya memiliki fungsi detoksifikasi yang bisa menghilangkan debu dan kotoran sehingga rambut menjadi bersih dan terasa ringan.

Selain mengandalkan formula yang pas, semua produknya sudah terdaftar di BPOM dan memiliki sertifikasi halal. Sisa produknya pun mudah dibersihkan sehingga tidak meninggalkan kesan lengket atau lepek seperti pomade dengan oil-based formula.