Sukses

Nenek Moyang Sushi, Makanan Samurai dan Bangsawan Jepang

Sushi yang banyak kita kenal terdiri dari nasi dan potongan hidangan laut segar yang biasanya mentah. Namun ternyata, ada versi lain sushi yang belum banyak diketahui.

Liputan6.com, Jepang - Siapa tak kenal sushi? Makanan tradisional dari Jepang ini memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Selain bentuknya yang cantik, cita rasa sushi juga lezat.

Sushi yang banyak kita kenal terdiri dari nasi dan potongan hidangan laut segar yang biasanya mentah. Namun ternyata, ada versi lain sushi yang belum banyak diketahui. Sushi ini diklaim sebagai versi asli alias nenek moyang dari sushi modern yang banyak ditemui saat ini.

Narezushi namanya atau sushi fermentasi. Tak menggunakan potongan ikan laut segar, narezushi justru berisi ikan air tawar dan belut yang telah difermentasi dalam waktu lama.

Seperti dikutip dari BBC, Jumat (16/7/2021), narezushi memiliki cita rasa seperti keju yang difermentasi, asam, asin dan umami atau lezat. Namun seperti kebanyakan makanan fermentasi, perlu waktu untuk bisa membiasakan diri dengan rasa narezushi ini. Tak berbeda dengan menyantap hidangan laut mentah bagi kebanyakan orang.

Salah satu jenis narezushi terlangka adalah, funazushi yang terbuat dari funa atau jenis ikan mas. Saat ini funazushi yang halus dan lembut merupakan makanan mewah.

Sushi asli ini dipercaya sudah berumur ribuan tahun yang berakar dari teknik motede pengawetan China. Metode fermentasi ini masuk ke Jepang sejak abad ke-8. Dahulu, makanan ini merupakan sumber protein yang umum dikonsumsi oleh keluarga bangsawan dan kaum samurai.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

3 Tahun

Pembuat funazushi tak kalah dengan para koki sushi. Mereka juga memiliki ketangkasan dan kecepatan yang sama. Dimulai dengan mengikis sisik ikan dengan pisau lalu melepaskan insangnya dengan hati-hati tanpa 'melukai' daging.

Ikan-ikan yang sudah bersih lalu dilapisi dengan garam dalam bak kayu. Lalu didiamkan selama 2 tahun. Setelah 2 tahun, ikan akan dicuci bersih dan dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1 hari.

Setelah itu, ikan akan kembali difermentasikan bersama nasi matang selama 1 tahun.

3 dari 3 halaman

Sushi Modern

Pada abad ke-18, seribu tahun sesudah masuknya teknik pengawetan dari China, barulah sushi berkembang menjadi bentuk modern yang banyak dikenal saat ini. Yaitu irisan-irisan makanan laut yang terbungkus di atas gundukan nasi.

BBC menuliskan, sushi modern ini dibuat sebagai pengganti narezushi cepat saji untuk orang-orang sibuk di kota.

Bumbu sushi modern dari cuka beras dan kecap asin yang difermentasi dipercaya digunakan untuk menciptakan kembali rasa asam, asin ke dalam ikan laut segar. Diharapkan cita rasanya sama seperti narezushi.