Sukses

Pakai Kondom, Atlet Ini Perbaiki Kano yang Ia Gunakan dan Raih Medali Emas

Memakai kondom, atlet ini perbaiki kano yang gunakan dan raih medali emas

Liputan6.com, Jakarta Selalu ada kisah unik setiap pesta olahraga diselanggarakan. Itu pula yang terjadi di Olimpiade 2020 yang digelar di Jepang. Seperti kisah berikut ini.

Seorang atlet asal Australia menunjukkan bagaimaan kondom membantunya mengatasi masalah yang ia hadapi. Jessica Fox, mengalami masalah setelah kano, yakni perahu kecil yang digunakan untuk lomba dayung miliknya rusak.

Menariknya, atlet yang turut berpartisipasi di Olimpiade Tokyo 2020 itu menggunakan kondom untuk perbaikan instan kanonya tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 5 halaman

Diunggah di TikTok

Hal tersebut dibagikan oleh Fox di akun TikTok resminya tentang bagaimana dia melakukan seluruh proses perbaikan.

@jessfoxcanoe

How kayakers use condoms 😂🤷🏽‍♀️ ##kayaktips ##hacksandtips ##diy ##carbonrepair ##carbon ##tokyo2020 ##olympicgames

♬ original sound - jess fox

 

"Bertaruh, Anda tidak pernah tahu kondom bisa digunakan untuk perbaikan kano." Demikian tulisnya.

 

3 dari 5 halaman

Cara perbaikan kano tersebut

Dalam video yang ia bagikan, terlihat bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah menutupi area yang rusak dengan campuran karbon. Kemudian, kondom yang elastis dan kuat ditempatkan di atas campuran itu, yang menahannya di tempatnya.

Kondom tersebut juga memberikan campuran karbon hasil akhir yang halus.

 

4 dari 5 halaman

Memenangkan medali

Uniknya, perbaikan cepat tersebut ternyata amat membantu Fox saat berlaga. Melansir dari EuroNews, wanita itu memenangkan medali perunggu di cabang women’s canoe slalom dan memenangkan emas di cabang inaugural women’s canoe slalom.

 

5 dari 5 halaman

Kondom untuk atlet

Sebelumnya, dilaporkan bahwa penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengonfirmasi akan memasok atlet yang berpartisipasi dalam kompetisi dengan sekitar 150 ribu kondom. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan HIV dan AIDS, sebuah praktik yang dimulai oleh badan olahraga tersebut sejak Olimpiade Seoul 1988.