Sukses

3 Jenis Puasa Tahun Baru Islam, Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya

Memasuki tanggal pertama dalam kalender hijriah atau Tahun Baru Islam, ada beberapa sunah yang dianjurkan untuk dijalankan umat Islam.

Liputan6.com, Jakarta - Umat muslim tengah memperingati Tahun Baru Islam yang jatuh setiap 1 Muharam dalam penanggalan Hijriah. Tahun ini ditetapkan hari ini, Selasa (10/8/2021).

Memasuki tanggal pertama dalam kalender hijriah, ada beberapa sunah yang dianjurkan untuk dijalankan umat Islam. Dengan keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT pada bulan Muharam, maka kaum muslim dianjurkan menunaikan puasa sunah.

Puasa sunah di bulan Muharam, yaitu Tasua Asyura dan Ayyamul Bidh. Keutamaan menjalankan tersebut adalah menebus dosa pada setahun sebelumnya.

Untuk menjalankan tiga puasa itu tidak ada yang berbeda dengan puasa pada umumnya. Yang membedakan hanya pada niatnya. 

Berikut niat dan keutamaan puasa sunah Tahun Baru Islam seperti merangkum dari berbagai sumber.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 7 halaman

Puasa Asyura

Puasa Asyura dilakukan di tanggal 10 Muharam. Di bulan Muharam, terdapat satu hari yang paling istimewa dan penuh dengan keutamaan bulan Muharam. Hari tersebut adalah hari Asyura yang merupakan tanggal 10 Muharam.

Pada 10 Muharam terjadi peristiwa penting. Di tanggal ini Nabi Adam a.s. diciptakan, Nabi Ibrahim a.s. dilahirkan, Nabi Ayyub a.s. disembuhkan dari penyakitnya, dan masih banyak lagi peristiwa besar lainnya.

Nabi Muhammad berpuasa pada hari tersebut dengan jumlah dua hari (9 dan 10 Muharam) dengan tujuan membedakan cara umat Yahudi dan Nasrani berpuasa pada waktu yang sama.

Kemudian dijelaskan oleh Ibnu Abbas RA dalam riwayat Bukhari dan Muslim bahwa Ibnu Abbas menceritakan pertemuan Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam dengan orang Yahudi yang menjalankan puasa Asyura saat berada di Madinah.

Rasulullah bertanya alasan orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Lantas mereka menjawab demikian.

"'Allah telah melepaskan Musa dan umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah'. Nabi bersabda, 'Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka'. Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga."

3 dari 7 halaman

Niat Puasa Asyura

Niat puasa Asyura:

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatil aasyuuraa lillaahi ta'aalaa.

Artinya,

"Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

4 dari 7 halaman

Puasa Tasua

Puasa Tasua adalah puasa sunah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharam. Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya yaitu di tanggal 10 Muharam. Ini karena di hari yang sama yaitu tanggal 10 Muharam, orang-orang Yahudi juga melakukan puasa.

Puasa Tasua ini dikerjakan agar tidak menyerupai ibadah orang Yahudi. Ibnu Abbas RA berkata:

“Ketika Rasulullah SAW melakukan puasa ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk mengerjakan puasa ‘Asyura, para sahabat berkata: ‘Wahai Rasulullah, hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.'” Maka Rasulullah SAW bersabda, “Jika tahun datang tiba, Insya Allah, kita juga akan melakukan puasa pada tanggal 9 Muharam.” Belum tiba setahun, ternyata Rasulullah SAW keburu wafat. (HR. Muslim).

5 dari 7 halaman

Niat Puasa Tasua

Niat puasa Tasua:

Nawaitu shauma ghadin an ada'i sunnatit tasu'a lillahi ta'aalaa.

Artinya,

"Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah."

6 dari 7 halaman

Puasa Ayyamul Bidh

Lalu yang terakhir dalam puasa Tahun Baru Islam adalah puasa ayyamul bidh. Melansir dari Dream, Selasa (10/8/2021), keutamaan puasa ini juga tidak kalah spesial. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis Mutafaqun ‘Alaih, puasa ini sama dengan puasa sepanjang tahun.

7 dari 7 halaman

Niat Puasa Ayyamul Bidh

Niat puasa Ayyamul Bidh:

Nawaitu Sauma Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.

Artinya,

"Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah ta'ala."