Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang ada yang berkeinginan untuk menjalani pendidikan di Akademi Militer dan bercita-cita menjadi tentara. Namun, menjadi seorang Taruna bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan niat dan kegigihan yang kuat. Hal inilah yang dibuktikan oleh anak tukang cukur bernama Sersan Taruna Yanwar Jumowo.
Baca Juga
Advertisement
Yanwar menjelaskan bahwa keberhasilannya masuk Akmil berawal ketika sang ayah mengajaknya ke Monas untuk melihat alutsista atau pameran alat utama sistem senjata TNI. Dari sanalah ia bertekad untuk menjadi bagian dari prajurit TNI.
“Saya menjadi tentara karena keinginan sendiri dan karena saya senang melihat prajurit tentara yang gagah menaiki tank-tank, saat diajak saya melihat alutsista TNI,” kata Yanwar dalam keterangan tertulis melalui YouTube TNI AD, Sabtu (14/8/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Memiliki Tekad yang Kuat
Dengan tekad yang kuat, Yanwar berusaha keras untuk merealisasikan mimpinya dengan berbagai latihan fisik. Mulai dari lari, berenang, dan olahraga lainnya yang dapat meningkatkan kebugaran, stamina, dan kesehatannya.
Ia juga mengatakan bahwa ketekunan dan disiplin menjadi kunci untuk menjadi prajurit yang mampu memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa.
“Kegiatan di sini cukup padat, menguras tenaga, berbeda dengan kegiatan sehari-hari saat masih sekolah atau di rumah. Di sini tidak bisa santai-santai, semua dibatasi dengan waktu, semua kegiatan di sini terprogram dengan baik,” ujarnya.
Advertisement
Kebanggaan keluarga
Ayah Yanwar yang berprofesi sebagai tukang cukur, Tarman, mengatakan jika siapapun bisa menjadi menjadi prajurit TNI asal mempunyai kemauan dan usaha.
“Saya bisa membuktikan anak tukang cukur bisa daftar Akmil. Seperti kata para pimpinan TNI, sudah membuktikan kalau masuk taruna itu tanpa duit, yang penting usaha dan doa, jadi kalau ada yang ngomong pakai duit itu salah, keliru itu,” kata Tarman.
Tarman pun mengaku bangga karena anaknya berhasil menjadi taruna Akmil. Pasalnya, untuk mencapai posisi tersebut bukanlah hal yang mudah. Terdapat berbagai seleksi dari awal pendaftaran, seperti administrasi, kesehatan, jasmani, hingga tes parade untuk menentukan calon bisa lanjut mengikuti pemeriksaan psikologi.