Liputan6.com, Jakarta Seorang pria mengaku sebagai penjelajah waktu yang telah mengunjungi tahun 2118. Ia juga mengatakan bahwa dia memiliki bukti foto tentang masa depan.
Baca Juga
Advertisement
Alexander Smith mengatakan bahwa ia juga melakukan perjalanan waktu ke tahun 1981 dengan misi 'sangat rahasia' untuk CIA. Ia menambahkan bahwa itu adalah eksperimen yang 'tidak akan pernah dia lupakan'.
Berbicara kepada Apex TV, dia mengatakan bahwa alien akan segera mengunjungi bumi dan melakukan kontak dengan para pemimpin dunia. Tak hanya itu, ia juga mengklaim bahwa Perang Dunia III akan pecah setelah konflik antara AS dan Korea Utara.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bukti berupa foto
Untuk mendukung klaimnya, Alexander mengambil foto dengannya dan menunjukkannya. Dalam foto itu, tampak terlihat kota futuristik dengan gedung pencakar langit berwarna kehijauan.
Dia berkata: "Saya mengunjungi tahun 2118 sebagai bagian dari misi rahasia CIA. Sepengetahuan saya, ini adalah pertama kalinya perjalanan waktu berhasil diselesaikan.
"Saya pergi ke masa depan dan kemudian kembali ke masa lalu. Ini terjadi pada tahun 1981."
Advertisement
Belajar banyak dari masa depan dan masa lalu
Sedangkan pada tahun 2118, Alexander mengaku telah belajar banyak tentang masa lalu mereka – masa depan kita.
Dia berkata: "Alien mengunjungi kita, ada makhluk luar angkasa cerdas yang datang ke Bumi, ini di pertengahan abad ke-21. Sebenarnya ada kontak dengan makhluk luar angkasa yang cerdas jauh sebelum terungkap ke publik."
“Alien-alien ini tidak selalu tinggal di antara kita tetapi mereka mengunjungi dari waktu ke waktu."
Ancaman di masa depan
Pria itu mengaku akan ada banyak ancaman terhadap umat manusia.
“Ancaman nomor satu bagi umat manusia seperti yang kita ketahui adalah pemanasan global, naiknya permukaan laut, serta peningkatan Co2 di atmosfer kita.”
Alexander melanjutkan dengan membuat pernyataan suram tentang Perang Dunia III. Menurutnya kita akan segera berada dalam konflik tetapi pada akhirnya itu akan membuat dunia 'tempat yang lebih baik'.
Dia melanjutkan: "Perbatasan mulai menjadi tidak berarti dan orang-orang mulai memiliki cinta dan penghargaan terhadap kehidupan - yang akan mengilhami mereka untuk tidak menimbulkan bahaya apa pun pada tetangga mereka."
Advertisement