Liputan6.com, Jakarta Sifat malas seringkali sulit untuk diatasi. Bila ini sedang terjadi, Anda akan lebih memilih untuk rebahan ketimbang menyelesaikan pekerjaan.
Baca Juga
Advertisement
Di sisi lain, tidak semua ketidakaktifan bisa dianggap sebagai sifat yang malas. Sebab, selalu ada alasan di balik melakukan hal tersebut.
Berikut ini beberapa zodiak yang sering dikira pemalas, padahal sebenarnya tidak. Mereka memiliki alasan di balik melakukan hal tersebut.
Zodiak apa saja? Ini dia.
1. Sagitarius
Orang-orang ini menyukai kebebasan mereka dan fakta bahwa mereka memiliki kendali atasnya. Bekerja dari pukul 9 hingga 5 (secara resmi) bukan untuk mereka.
Ini bukan tentang menjadi malas tetapi lebih tentang menjalani hidup mereka dengan cara mereka sendiri. Oleh karena itu, berada di puncak atas zodiak paling takut komitmen.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
2. Aquarius
Sangat cerdas dan ingin tahu, Aquarius tidak menyukai skenario kerja yang biasa-biasa saja atau membosankan. Mereka tidak dapat mengatasi apa pun yang tidak memiliki kegembiraan dan aktivitas yang berbeda.
Jika mereka merasa bahwa pekerjaan itu menenggelamkan mereka, Anda akan sulit mendapatkan laporan dari mereka tepat waktu.
Â
Advertisement
3. Taurus
Orang-orang ini memiliki sisi ulet. Keras kepala mereka membuat mereka tidak sinkron dengan banyak rekan satu tim.
Mereka dapat melakukan pekerjaan sepanjang waktu tetapi hati mereka mungkin tidak ada di dalamnya jika tidak sesuai dengan tingkat kenyamanannya.
Â
4. Leo
Mereka berkembang menjadi pusat perhatian. Namun, mereka sering meremehkan rekan-rekan lainnya.
Mereka memang mencoba untuk menutupi pesona dan kepribadian mereka tetapi Anda tidak dapat mengesampingkan kemalasan yang tercermin.
Â
Advertisement
5. Pisces
Mereka terdorong ke suatu tempat dan ingin menjadi orang yang tepat, tetapi mereka memiliki begitu banyak hal yang terjadi dalam hidup mereka sehingga fokus bisa ada di mana-mana.
Dunia fantasi mereka mendominasi imajinasi mereka sehingga terkadang menghilangkan motivasi yang dibutuhkan. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah korban dari "keadaan" mereka tetapi tidak pernah menerima bahwa penundaan mereka berkuasa.
Â