Sukses

Penjelasan dan Keutamaan Sholat Awwabin Sebagai Jaminan Surga

Sholat sunnah awwabin yang dapat dilakukan antara maghrib dan isya.

Liputan6.com, Jakarta - Sholat dikategorikan sebagai ibadah fisik yang paling utama (afdlalu 'ibadatail badan). Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa sebaik-baiknya amalan adalah sholat.

Sholat sunnah merupakan amalan yang dilakukan oleh umat muslim. Sholat sunnah awwabin merupakan ibadah sunnah yang tidak jauh beda dengan sholat sunnah lainnya.

Dirangkum dari NU, Sholat awwabin memiliki dua pengertian, bisa diartikan sebagai sholat dhuha, dan bisa juga diartikan sholat sunnah di antara maghrib dan isya.

Mengapa demikian?

Karenanya sholat Awwabin dikonotasikan di antara keduanya sebagaimana dikemukakan oleh Madzhab Syafi'i. Hanya Madzhab Syafi'i yang menamakan sholat di antara maghrib dan isya dengan sholat awwabin.

"Dinamai sholat awwabin sebab orang yang menjalankannya itu kembali kepada Allah dan bertobat dari kesalahan yang ia lakukan pada siang hari. Karenanya, ketika ia melakukannya berulang-ulang, maka hal itu merupakan penanda kembalinya ia (bertobat) kepada Allah Ta'ala meskipun itu tidak disadarinya," (Lihat Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal, Beirut, Daru Fikr, juz, 609).

Sholat awwabin juga disebut "sholat ghaflah" (sholat lalai). Disebut demikian karena pada umumnya orang cenderung lalai pada saat antara maghrib dan isya karena disibukkan dengan aktivitas lain seperti makan malam, tidur dan lain sebagainya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Keutamaan Sholat Awwabin

1. Jaminan surga

Pinta sesuatu agar dapat diwujudkan harapannya dengan memperbanyak sujud.

2. Diangkat derajatnya

Allah SWT akan mengangkat satu derajat untukmu dan menghapus satu kesalahan darimu tiap sujud.

3. Tidak bersedih

Allah berfirman, Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. (QS. Yunus: 62-63).

4. Mendapat amalan yang baik

Beristiqamahlah kalian dan sekali-kali kalian tidak dapat istiqomah dengan sempurna. Ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah sholat. Tidak ada yang menjaga wudhu melainkan ia adalah seorang mukmin. (HR. Ibnu Majah no. 277 dan Ahmad 5: 276)

 

Penulis:

Alicia Salsabila