Sukses

Dibayar Mahal, Seniman Ini Hanya Pamerkan Dua Kanvas Kosong

Jens Haaning, seorang seniman Denmark, baru-baru ini mencuri perhatian banyak orang khususnya para pecinta seni.

Liputan6.com, Jakarta Jens Haaning, seorang seniman Denmark, baru-baru ini mencuri perhatian banyak orang khususnya para pecinta seni. Hal ini lantaran karya seni ciptaannya yang terbilang unik.

 

Dilansir dari BBC, Jens Haaning awalnya diminta oleh Kunsten Museum untuk merekonstruksi dua karya seni yang pernah dia buat. Karya tersebut akan dipamerkan dalam pameran berjudul "Work It Out".

Tak tanggung-tanggung pihak museum pun memberikannya uang senilai 70 ribu euro (Rp1,1 miliar). Tapi seniman itu justru menghasilkan kanvas kosong yang diberi judul "Take the Money and Run”.

Reaksi museum sejauh ini beragam. Namun tentunya mereka menginginkan agar Jens mengembalikan uang tersebut.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Ingin Uang Kembali

"Dia membuat staf kuratorial saya gelisah dan dia juga membuat saya sedikit tergugah, tapi saya juga tertawa karena itu benar-benar lucu," kata Lasse Andersson, direktur museum di kota Aalborg, kepada program Newsday BBC. Namun, Andersson menjelaskan bahwa uang itu harus dibayar kembali ketika pameran berakhir.

"Itu uang museum dan kami memiliki kontrak yang mengatakan bahwa uang itu akan dikembalikan pada 16 Januari," katanya.

Tapi Jens, telah bersumpah untuk menyimpan uang itu, "Kerjanya  ialah saya ambil uang mereka," katanya..

3 dari 3 halaman

Melanggar Kesepakatan

Jens menganggap bahwa tindakannya itulah justru yang dia katakan sebagai karya seni yang sebenarnya, yaitu dengan cara mengambil uang yang diberikan, tanpa membuat karya seperti yang diinginkan oleh museum.

Namun Andersson mengatakan kepada BBC bahwa dia membantah klaim Jens bahwa museum tidak setuju untuk membayarnya secara adil.

"Kami baru saja menandatangani kesepakatan dengan asosiasi seniman Denmark yang menaikkan bayaran seniman saat mereka berpameran. Saya pikir Jens telah melanggar kesepakatan."