Liputan6.com, Jakarta - Diet ketogenik atau diet keto merupakan diet rendah karbohidrat, tinggi lemak yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan.
Dikutip dari Insider, Rabu (06/10/21), seorang wanita bernama Jennifer Still pernah menjalani diet keto pada 2018 dan dia berhasil menurunkan berat badan lebih dari 120 pounds atau sekitar 54 kg dalam setahun. Namun diet tersebut membuat Jennifer memiliki hubungan yang buruk dengan makanan.
Advertisement
Baca Juga
“Saya mulai mengikuti diet keto pada tahun 2019, dan saya kehilangan 120 pounds dalam waktu kurang dari setahun. Namun diet tersebut menghancurkan hubungan saya dengan makanan,” ujar Jennifer, dikutip dari Insider.
Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang dia lakukan saat menjalani diet keto yang membuatnya memiliki hubungan buruk dengan makanan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terobsesi membaca label nutrisi
Ketika ingin mencoba menurunkan berat badan, penting untuk memperhatikan defisit kalori yaitu jumlah kalori yang dikonsumsi kurang dari kalori yang dibakar tubuh.
Saat menurunkan berat badan, Jennifer Still menjaga tubuh agar tetap berada dalam defisit kalori. Dia melacak kalorinya setiap hari namun melakukannya secara berlebihan. Bahkan Jennifer Still merasa cemas jika dia mengonsumsi terlalu banyak kalori.
Advertisement
Membatasi asupan karbohidrat
Biasanya, diet ketogenik atau diet keto mengkonsumsi makanan dengan rendah karbohidrat dan tinggi lemak serta direkomendasikan untuk tidak lebih dari 20 gram karbohidrat bersih (karbohidrat dikurangi serat) per harinya. Anda juga tidak bisa makan kentang, nasi, roti, atau pasta.
“Setiap kali saya melebihi angka 20 gram, saya merasa gagal hanya karena saya makan roti gandum atau pisang,” ucap Jennifer.
Semakin membatasi, semakin makan berlebihan
Karena diet keto sangat ketat, Jennifer hanya bisa menahan rasa lapar sementara waktu dan ketika dia tidak bisa menahan rasa laparnya, dia mulai makan berlebihan.
“Alih-alih menikmati kentang panggang dengan ukuran yang kecil, saya harus konsumsi kentang panggang dengan jumlah besar,” tutur Jennifer.
Advertisement
Mulai mengandalkan jenis makanan yang salah
Jennifer mengaku sering mendapati dirinya mengandalkan bar protein rendah karbohidrat dan bebas gula, kue, dan permen. Selain itu untuk ia juga konsumsi makanan tinggi lemak seperti sosis dan bacon sehingga bisa membuatnya merasa kenyang.
“Saya tahu bahwa protein penting untuk otot, tetapi tanpa karbohidrat saya tidak punya pilihan lain selain menambah lemak dan tetap terasa kenyang saat menikmati makanan saya,” ujar Jennifer.
Ini membuatnya hanya bisa konsumsi makanan dengan level kolesterol yang yang tinggi karena terbatasnya pilihan makanan.
Mulai membatasi terlalu banyak kalori
Jennifer merasa tertarik oleh penurunan berat badan yang cepat saat menjalani diet keto sehingga dia semakin membatasi lebih banyak kalori. Kemudian, Jennifer juga mengatakan selain mengurangi karbohidrat, dia juga mengonsumsi kalori dengan jumlah yang lebih sedikit daripada yang seharusnya.
“Saya tahu saya berlebihan, tetapi sebagian dari diri saya berpegang teguh pada kesuksesan dan ingin terus menerus membuat segalanya menjadi lebih sulit agar mendapatkan hasil yang lebih cepat,” ujar Jennifer.
Selain itu, dia juga tidak bisa makan ubi jalar, butternut squash, beras merah, quinoa, pisang, oatmeal, kacang-kacangan, dan banyak makanan lezat lainnya yang ternyata bermanfaat bagi kesehatan.
Dia melewatkan beberapa makanan yang mengandung vitamin, nutrisi, dan mineral karena pilihan makanannya terbatas. Hal ini disebabkan oleh diet keto yang mengharuskannya untuk tidak mengonsumsi lebih dari 20 gram karbohidrat.
Penulis:
Stephanie
Universitas Multimedia Nusantara
Advertisement