Sukses

Istimewanya Jurusan Teknik Mesin di Mata Wanita

Apa jurusan favoritmu? Apakah salah satunya jurusan Teknik Mesin? Atas dasar apakah banyak mahasiswa yang mengambil jurusan ini? Jawabannya, karena lapangan pekerjaan yang disediakan cukup banyak.

Citizen6, Semarang: Apa jurusan favoritmu? Apakah salah satunya jurusan Teknik Mesin? Atas dasar apakah banyak mahasiswa yang mengambil jurusan ini? Jawabannya, karena lapangan pekerjaan yang disediakan cukup banyak.

Teknik Mesin memang salah satu jurusan favorit di setiap universitas di Indonesia. Hampir semua perusahaan besar menggunakan teknisi-teknisi mesin untuk memproduksi barang dan jasa mereka.

Selama ini teknik mesin selalu identik dengan laki-laki, keringat dan kerja berat serta menuntut seseorang untuk terus menggunakan kemampuan fisiknya. Namun zaman sekarang, mulai banyak perempuan yang berstatus sebagai mahasiswi teknik mesin. Sebenarnya apa saja keistimewaan dari jurusan ini sehingga para mahasiswi ini memilih jurusan yang bisa dibilang 'melenceng' dari bidang mereka?

Salah satu mahasiswi dari Politeknik Negeri Semarang (Polines), Andani Putri (18) mengaku masuk jurusan teknik mesin karena ia ingin mencoba hal baru dari masa SMA-nya. "Saya ingin mencoba hal baru dari kehidupan SMA saya. Teknik Mesin memacu adrenalin saya dan memberikan sensasi tersendiri saat mempelajarinya," ujarnya.

Lalu ketika disinggung tentang apakah tidak ada rasa takut, malu ataupun canggung untuk masuk jurusan yang sebagian besar adalah laki-laki, ia menjawab, "Memang pada awalnya rasa malu dan ragu itu pasti ada, namun di satu sisi rasa penasaran akan dunia mesin membuat saya menetapkan hati untuk segera bergabung di dalamnya."

Untuk prospek kerja teknik mesin, dapat dilihat dari berbagai bidang, salah satunya adalah bidang perindustrian, yaitu sebagai teknisi permesinan ataupun teknisi perancangan. Sedangkan untuk perempuan, tugas yang diterima sama seperti laki-laki, namun beban kerja serta penempatan posisi lebih diringankan dan dimudahkan. Tapi tak jarang banyak perempuan yang turun ke lapangan untuk mensurvei langsung proyek kerja mereka.

Dilihat dari segi persaingan kerja, peluang seorang perempuan dalam bidang permesinan cukup ringan. Karena, belum terlalu banyak perempuan yang meminati bidang ini. Selain itu, daya pikir serta tenaga yang akan terforsir membuat para perempuan sering berpikir dua kali untuk terjun ke dunia permesinan. (Rizky Johanuari Putri)