Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita terpaksa tinggal di rumah setelah didiagnosis dengan kondisi langka yang membuatnya muntah 70 kali sehari.
Baca Juga
Advertisement
Leanne Willian, dari Bolton, didiagnosis dengan gastroparesis. Ini berarti perutnya tidak dapat mengosongkan makanan secara alami karena lumpuh sebagian.
Wanita berusia 39 tahun itu didiagnosis dengan kondisi jangka panjang pada tahun 2008 dan telah muntah berulang kali sepanjang hidupnya.
Pada tahun yang sama, Leanne dipasangi alat pacu jantung yang mengatur kondisi dan meredakan muntah serta mual. Tapi baterainya habis dua tahun lalu dan membuat ibu satu anak itu kesakitan dan terus-menerus muntah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Baterai alat pacu jantung yang mahal
Menurut Manchester Evening News, baterai baru untuk alat pacu jantungnya tidak tersedia di NHS yakni program layanan kesehatan masyarakat di Britania Raya. Ini berarti Leanne harus membayar 10.000 poundsterling atau sekitar Rp 191 juta untuk yang baru.
“Saat saya masih bayi, saya mengalami refluks yang sangat buruk. Saya selalu menjadi anak yang sakit-sakitan," katanya.
“Ketika saya memiliki putri saya pada usia 22, itu semakin memburuk. Itu mengerikan, itu menguras emosi saya."
Advertisement
Bahkan minum pun membuatnya muntah
Wanita itu mengaku bahwa bahkan minum saja dapat membuatnya muntah. Ia tak dapat menahannya.
Mantan pengasuh Leanne, yang terpaksa berhenti bekerja dua tahun lalu, mengatakan kondisinya telah "menurun" dan dia sekarang "terjebak di rumah sepanjang hari".
“Saya tidak bisa melihat keluarga atau teman saya. Saya tidak bisa melakukan apa yang dulu saya nikmati atau menghabiskan waktu bersama suami dan anak perempuan saya karena saya akan muntah-muntah," tambahnya.
Melakukan urun dana untuk baterai alat pacu jantung baru
Leanne kini melakukan urun dana untuk baterai alat pacu jantung barunya.
"Saya tidak mengerti bagaimana NHS dapat menolak membayar seseorang dan lebih suka memberi mereka makan dengan tabung dengan biaya yang lebih mahal," katanya.
Leanne juga mengaku bersyukur anaknya tak mesti mengalami kondisi yang sama.
"Ini seperti lotere kode pos. Saya beruntung bisa melihat putri saya tumbuh tanpa operasi ini."
Advertisement