Liputan6.com, China - Seorang pria di China, dikecam pihak restoran berkonsep all you can eat (AYCE) karena makan terlalu banyak. Akibatnya, dia dilarang datang kembali ke restoran itu.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari Insider, Senin (29/11/2021), pria yang dikenal sebagai Tuan Kang merupakan seorang vlogger makanan. Menurut laporan media di China, pemilik restoran AYCE Handadi Sefood BBQ Buffet di Changsha mengaku bahwa Tuan Kang mengambil porsi terlalu banyak.
Tuan Kang mengatakan, larangan itu dikeluarkan setelah dirinya melakukan siaran langsung sebagai konten vlog-nya. Dia mengklaim bahwa pihak restoran telah bersikap tidak adil bagi konsumen yang memiliki porsi makan banyak.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Porsi makan Tuan Kang
Kang mengungkapkan bahwa pada kunjungan pertama, dia telah makan lebih dari tiga pon kaki babi di restoran itu. Sedangkan, di restoran lain dia memakan tujuh hingga sembilan pon udang.
"Saya bisa makan banyak, apakah itu salah?" ungkap Kang.
Advertisement
Pemilik restoran mengaku rugi
Pemilik restoran mengaku bahwa setiap kunjungan Tuan Kang membuat restorannya mengalami kerugian hingga ratusan yuan.
"Setiap kali dia berkunjung, restoran kehilangan beberapa ratus yuan," tuturnya.
Pemilik restoran ungkap porsi makan Kang
Tak hanya memiliki porsi makan yang banyak, Kang juga memiliki porsi minum yang banyak. Hal ini diakui oleh pemilik restoran yang melarang Kang kembali ke restorannya.
Dia mengatakan, Kang telah menghabiskan 20 atau 30 botol susu kedelai. Terkait menu makanan, Kang bisa menghabiskan seluruh nampan yang berisi kaki babi dan udang.
"Ketika dia makan kaki babi, dia menghabiskan seluruh nampannya. Saat mengambil udang, orang biasanya menggunakan penjepit untuk mengambil beberapa udang. Tapi dia mengambil nampannya sekaligus," kata pemilik restoran.
Advertisement
Berujung larangan siaran langsung
Atas kejadian ini, pihak restoran mengeluarkan larangan untuk melakukan siaran langsung saat berada di restoran. Sebelumnya, pemerintah China telah mengecam vlogger makanan yang membuat konten mukbang.
Pemerintah berencana akan membuat larangan membuat konten mukbang sebagai kampanye melawan limbah makanan. Diketahui, mukbang adalah tren makan dalam porsi yang lebih banyak dalam satu waktu.