Sukses

Kata-kata yang Tidak Boleh Diucapkan Saat Bertengkar

Mengatakan ini saat Anda bertengkar dapat membuat hubungan lebih buruk.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika sedang berargumen, sering kali kata-kata yang kita ucapkan tidak dipikirkan terlebih dahulu sebelum diucapkan. Pilihan yang kita buat juga tidak rasional.

faktanya, saat bertengkar Anda mungkin mengatakan hal-hal yang tidak Anda maksudkan dan sesali di kemudian hari. Namun, ada saatnya lawan tengkar Anda tidak dapat memaafkan.

Dilansir Best Life Online, Jumat (10/12/2021), ada beberapa kata yang tidak boleh diucapkan saat sedang bertengkar, menurut para ahli. Kata-kata ini sangat berpotensi untuk merusak hubungan Anda ke depannya.

Hal kecil ini dapat memperburuk hubungan yang sebelumnya telah buruk. Kata-kata berikut ini harus dihindari untuk diucapkan selama pertengkaran.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Jangan Menggunakan Kata 'Selalu'

Anda tidak boleh menggunakan kata 'selalu' selama pertengkaran kata seorang pelati perceraian bersertifikat, Andrea Hipps. Tidak peduli dengan siapa Anda bertengkar, kata ini tidak boleh diucapkan.

"Kata ini mengasumsikan keabadian dalam diri teman, anggota keluarga, atau pasangan Anda yang secara tidak adil mengasumsikan bahwa pertumbuhan mereka di area ini tetap dan terbatas," jelasnya.

"Menetapkan apa yang 'selalu' dilakukan atau tidak dilakukan seseorang pada dasarnya mengingatkan mereka bahwa sementara Anda berpikir area ini membutuhkan perhatian, Anda juga berpikir mereka tidak akan mampu berkontribusi pada penyelesaiannya.

3 dari 7 halaman

Hindari Menggunakan Kata 'Tidak Pernah'

Anda juga tidak boleh menggunakan kebalikan dari 'selalu', yaitu 'tidak pernah'. Menurut Nikolina Jerik, seorang pakar kencan, pernyataan berlebihan ini sering kali menyebabkan pertengkaran lebih lanjut dan melukai pihak yang menerima.

Pada akhirnya, kata-kata ini hanya akan meningkatkan kebencian yang dapat menjadi akar dari banyak masalah dalam hubungan di kemudian hari.

4 dari 7 halaman

Menggunakan Kata-kata Ini Membuat Orang Bersikap Defensif

Kata-kata 'selalu' dan 'tidak pernah' secara langsung dapat membuat orang bersikap defensif.

"Jika ada satu pengecualian untuk tuduhan yang Anda buat, biasanya mereka akan merasa seolah-olah Anda tidak memerhatikan atau menghargai hal positif yang mereka lakukan," kata seorang pakar hubungan, Jodie Milton.

Milton juga mengatakan Anda membiarkan diri Anda terbuka untuk langsung didiskreditkan jika Anda mengangkat topik dalam konteks absolut. Jika orang yang Anda ajak berdebat dapat memberikan bahkan satu contoh saja dari apa yang Anda katakan tidak benar, argumen Anda akan tampak dilebih-lebihkan dan dianggap kurang serius.

5 dari 7 halaman

Coba Gunakan Kata-kata yang Berbeda Untuk Maksud yang Sama

Alih-alih menggunakan dua kata/frasa terlarang di atas, Milton merekomendasikan untuk menggunakan kata-kata yang lebih akurat untuk mencerminkan frekuensi, seperti 'sering', 'kadang-kadang', atau 'jarang'.

Hipps juga mencatat bahwa Anda dapat mengarahkan argumen sama sekali. "Untuk mengalihkan, kita berada dalam kondisi terbaik saat mengungkapkan ketakutan kita kepada orang yang paling kita cintai. Sebagian besar argumen yang dimulai dengan frasa 'aku khawatir' memiliki nada yang jauh berbeda dari argumen yang dimulai dengan 'kamu selalu'," jelas Hipps.

"Menyatakan kekhawatiran Anda di awal, seperti, 'Aku khawatir kamu tidak peduli tentang ini', 'aku khawatir kamu tidak melihat aku', secara langsung menarik lawan tengkar Anda ke inti topik yang dipermasalahkan."

6 dari 7 halaman

Jika Terlanjur, Ada Cara untuk Menyelamatkan Argumen

Argumen bisa jadi rumit dan kita sering mengatakan hal-hal yang tidak kita maksudkan, jadi mungkin saja kata 'selalu' atau 'tidak pernah' masih terselip. Jika ini terjadi, Anda dapat mencoba untuk menyelamatkan argumen dengan kembali ke frasa absolut itu, tetapi dengan positif.

Misalnya, Anda dapat mengatakan, "Jika ada sesuatu yang selalu kamu lakukan, aku selalu ada di sampingmu...," Hipps menyarankan.

Milton mengatakan Anda harus segera meminta maaf dan kemudian mengklarifikasi apa yang Anda coba katakan dengan menggunakan salah satu kata yang lembut tadi.

"Untuk membantu mengatasi sikap defensif apapun, Anda juga dapat memberikan contoh ketika mereka melakukan upaya yang Anda harapkan, dan kemudian mengungkapkan penghargaan Anda untuk itu," sarannya.

"Ini memungkinkan Anda untuk memuji perilaku yang Anda cari, sementara juga membuat permintaan yang tulus agar mereka melakukannya dengan lebih sering," imbuhnya.

 

Penulis: Anastasia Merlinda

7 dari 7 halaman

Infografis Rahasia Sukses Memulai Hubungan Baru

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini