Sukses

Intako Tanggulangin Tetap Eksis Diantara Lumpur Lapindo

Tepatnya sejak Mei 2006, kabupaten ini seakan-akan kehilangan rohnya sebagai kota industri akibat bencana lumpur Lapindo. Tetapi keterpurukan itu tidak berlaku lagi untuk saat ini, Sidoarjo kini sudah mulai menampakkan lagi kebangkitannya.

Citizen6, Sidoarjo: Sidoarjo merupakan kota industri yang tak pernah mati, itulah ungkapan yang cocok untuk Sidoarjo sejak dulu. Tepatnya sejak Mei 2006, kabupaten ini seakan-akan kehilangan rohnya sebagai kota industri akibat bencana lumpur Lapindo. Tetapi keterpurukan itu tidak berlaku lagi untuk saat ini, Sidoarjo kini sudah mulai menampakkan lagi kebangkitannya untuk menyelamatkan semua rakyatnya dari keterpurukan dampak lumpur lapindo. Seperti halnya Intako (Industri Tas dan Koper)di Tanggulangin, sebagian orang yang belum tahu di mana tepatnya lumpur lapindo terjadi, menganggap industri yang terletak di Tanggulangin ini sudah tenggelam. Padahal tidak demikian, industri ini masih ada dan tetap berusaha bangkit meraih kejayaannya seperti sebelum terjadi bencana lumpur.

Banyak pemberitaan yang menyebutkan bahwa luapan lumpur sudah mencapai Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (Perum TAS) yang mana memunculkan persepsi bahwa industri Tas Tanggulangin berada satu kawasan dengan perumahan tersebut. Padahal secara geografis, industri tas Tanggulangin ini masih berjarak lima kilometer dari pusat semburan lumpur Lapindo. Sampai hari ini, sentra industri tas dan koper terbesar di Jawa Timur itu pun sama sekali belum tersentuh pekatnya lumpur.

Seiring berjalannya waktu, luapan lumpur panas justru menjadi sebuah akses pariwisata yang cukup menarik wisatawan, baik dari daerah Sidoarjo maupun dari luar Sidoarjo. Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo memang terkenal sebagai Sentra Kerajinan Kulit sejak 1976 lalu. Berbagai produk tas, sepatu, dompet, ikat pinggang, hingga jaket kulit diproduksi di sini. Sebelum lumpur menyembur, Tanggulangin adalah surga belanja bagi mereka yang menginginkan aneka produk kulit berkualitas dangan harga terjangkau.

Tengok saja ke daerah Kludan Raya Tanggulangin. Tempat tas kulit Tanggulangin ini berada kemudian sejajarkan dengan tas bermerk dan berharga puluhan juta rupiah, maka anda akan menemukan bahwa tas Tanggulangin dari segi kualitas dan mutu tidak kalah dengan tas merk terkenal keluaran luar negeri. Hasil kerajinan tas tanggulangin ini juga di eksport ke Jepang, Arab Saudi dan Eropa.

Tanggulangin ini terkenal dengan nama Koperasi 'INTAKO' yaitu Koperasi Industri Tas dan Koper, bahkan namanya sudah dikenal sampai mancanegara. Banyak pejabat mancanegara yang datang untuk membeli produk industri kerajinannya. Anggapan bahwa Intako telah mati, seperti di ketahui sejak munculnya semburan lumpur tidaklah benar. Ketika anda masuk ke kawasan pengrajin ini, sepanjang jalan utama Kludan dan Kedensari terlihat banyak showroom yang memamerkan produk kerajinannya.

Produk tersebut bahannya ada yang sintetis dan ada yang kulit. Selain itu, ada showroom yang memberikan fasilitas pesanan yang sesuai dengan keinginan pembeli, diantaranya, memberikan cetak nama sesuai keinginan pembeli pada produk yang di pesan. Misalnya, tas kantor yang kebanyakan dipesan oleh instansi swasta maupun pemerintah yang digunakan untuk dibagikan kepada karyawan maupun pada even yang diselenggarakan instansi terkait. Industri tas dan koper Tanggulangin Sidoarjo merupakan salah satu ikon wisata Sidoarjo. Semburan lumpur tidak mudah menghancurkan semangat para pengrajin untuk tetap mempertahankan eksistensi produk berkualitas ini. (Arum Putri Anjaly)