Liputan6.com, Jakarta - Pada Selasa (14/12/2021) hingga Rabu (15/12/2021), akan terjadi fenomena hujan meteor Geminid.Â
Mengutip informasi dari situs resmi LAPAN, Senin (13/12/2021), Geminid merupakan hujan meteor utama yang titik radiannya (titik asal kemunculan meteor) berada di dekat bintang Alfa Geminorum (Castor) konstelasi Gemini.
Advertisement
Baca Juga
"Hujan meteor Geminid dapat disaksikan sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam Matahari) dari arah Timur Laut hingga Barat Laut," tulis LAPAN dalam situsnya.
Fenomena langit ini merupakan salah satu yang paling terkenal di antara hujan meteor tahunan karena cahayanya cukup terang. Bagi Anda yang ingin menyaksikan hujan meteor geminid, berikut ini deretan hal yang perlu diketahui.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Asal Meteor Geminid
Dilansir dari Planetary, Senin (13/12/2021), meteor Geminid berasal dari 3200 Phaethon, asteroid sebesar 5 kilometer dengan orbit yang sangat dekat dengan Matahari.
Orbit dekat inilah yang diperkirakan menyebabkannya menumpahkan puing-puing, yang kemudian menabrak atmosfer atas bumi dengan kecepatan 130.000 kilometer per jam.
Advertisement
Waktu Terbaik Menyaksikannya
Waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor Geminid ialah sejak pukul 20.30 waktu setempat hingga keesokan harinya saat akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbenam Matahari) dari arah Timur Laut hingga Barat Laut.
Intensitas hujan meteor ini untuk Indonesia berkisar 86 meteor/jam (Sabang) hingga 107 meteor/jam (P. Rote).
150 Meteor
Hujan Meteor Geminid biasanya merupakan salah satu hujan meteor terbaik tahun ini, yang mampu menghasilkan 150 meteor atau lebih per jam di lokasi yang gelap. Meteor ini akan bercahaya cerah dan berwarna-warni.
Geminid merupakan hujan meteor utama yang titik radiannya (titik asal kemunculan meteor) berada di dekat bintang Alfa Geminorum (Castor) konstelasi Gemini. Saat terjadi fenomena ini bulan akan 78% lebih terang dan muncul di sebagian besar malam, yang dapat menghambat penglihatan.
Advertisement