Sukses

Jenis Bantal Menentukan Kesehatan

Bantal merupakan kebutuhan tersendiri dalam perlengkapan tidur, bantal dan guling menjadi teman yang paling setia menemani kita ketika tidur. Banyak orang yang orang apabila tidak memakai bantal maka ia susah tidur, sehingga bantal menjadi kebutuhan ketika tidur.

Citizen6: Bantal merupakan kebutuhan tersendiri dalam perlengkapan tidur, bantal dan guling menjadi teman yang paling setia menemani kita ketika tidur. Banyak orang yang orang apabila tidak memakai bantal maka ia susah tidur, sehingga bantal menjadi kebutuhan ketika tidur. Kalau kita lihat dari bahan pengisi bantal yang umum ditemui adalah kapuk, busa, dakron, bulu angsa atau lateks.

Setiap jenis pengisi bantal ini memiliki cirinya sendiri dan berpengaruh untuk kesehatan. Berikut ini adalah beberapa ciri dan pengaruh bantal tersebut:

1. Kapuk

Bahan pengisi bantal yang sudah dikenal sejak lama, namun sudah jarang digunakan sekarang. Berasal dari pohon kapuk, bahan pengisi ini berwarna putih dan terasa licin saat dipegang. Kelemahannya adalah kapuk menjadi tempat favorit bagi tungau dan juga mudah dihinggapi debu, sehingga dapat mengganggu kesehatan. Salah satu untuk mengurangi dampak ini, bantal harus sering dijemur. Bagi penderita asma, kapuk dapat menjadi salah satu pemicu asma, sehingga tidak cocok untuk mereka.

2. Busa

Bahan pengisi bantal ini seperti spon dan merupakan bahan sintetis digunakan dikenal sebagai pengisi bantal setelah kapuk. Salah satu kelemahannya adalah terasa panas saat digunakan.

3. Memory Foam

Dibuat dari bahan sejenis busa yang bernama Polyurethane. Bantal dengan bahan pengisi memory foam membutuhkan waktu beberapa lama untuk kembali ke bentuk semula. Material ini menyerap keringat sehingga nyaman saat digunakan.

4. Dakron

Dakron terbuat dari serat plastik dengan ukuran yang sangat halus. Ketika digunakan sebagai pengisi bantal, dakron diisi dengan 2 cara yaitu dengan cara dilipat atau dengan digumpal. Bantal yang diisi dengan dakron yang dilipat, permukaan bantal akan terasa halus saat diraba, inilah bantal dengan isi dakron yang berkualitas baik. Sedangkan, apabila diisi dengan cara digumpal, permukaannya tidak rata sehingga kualitasnya kurang baik. Semakin berat bantal dakron akan lebih baik karena lama kelamaan bantal dakron akan kempis.

5. Bulu Angsa

Kerajaan di benua Eropa sudah menggunakan bulu angsa sebagai bahan pengisi bantal sejak zaman dahulu. Kelemahan dari bulu angsa adalah sering menjadi tempat tinggal tungau dan debu sehingga tidak cocok bagi Anda yang menderita alergi. Kelebihannya adalah kelembutannya. Semakin banyak bulu halus dari angsa yang digunakan, maka akan semakin baik kualitasnya. Sebaliknya, jika bulu angsa bagian luar yang lebih banyak digunakan, bantal menjadi kurang baik karena terasa kasar. Bantal bulu angsa dijual dengan harga yang cukup mahal.

6. Lateks

Lateks terbuat dari getah karet. Ada dua jenis lateks, yaitu lateks natural yang lebih dari 80 persen terbuat dari getah karet dan lateks sintetis yang lebih dari 80 persen terbuat dari bahan sintetis. Permukaan bantal lateks lebih keras dari bantal dakron dan rata. Bantal lateks cocok untuk orang yang bermasalah dengan tulang leher dan tulang belakang. Lateks juga bebas dari tungau sehingga cocok untuk yang biasa menderita alergi.

Jadi, sudah saatnya kita memperhatikan, manakah bantal yang kita pakai selama ini? Apakah sudah termasuk katergori yang sehat? Dan pastikan bantal yang anda gunakan telah sesuai dengan kreteria anda. (Asep Virgo/YSH)
Video Terkini