Citizen6, Semarang: Menjadi anak kos dan jauh dari orang tua mungkin terdengar biasa bagi sebagian orang. Tapi ada sebagian lagi yang mengatakan, jauh dari orang tua adalah hal yang luar biasa. Apa yang membuatnya jadi luar biasa? Yakni Kemandirian.
Seorang anak kos yang jauh merantau dari kota asalnya harus belajar mengatur keperluan dan kebutuhannya sendiri, seperti mengatur uang jajan, mencuci, mencari dan membuat makanannya sendiri, dan segala hal yang harus dilakukan serba sendiri.
Mengatur pengeluaran untuk bayar kos dan uang jajan misalnya. Apabila uang yang diberikan oleh orang tua setiap bulannya tidak bisa diatur dengan baik, akan berujung fatal bagi seorang anak kos. Apalagi jika jatah untuk bulan selanjutnya telat datang, ini yang bahaya. Mulai dari tanggal 15 sampai akhir bulan merupakan masa-masa tersulit masalah keuangan. Biasanya tanggal tua seperti itu dompet kian menipis. Lalu bagaimana solusinya?
Di Semarang, khususnya di sekitar kampus Universitas Diponegoro banyak tersedia tempat-tempat makan yang paling bersahabat dengan dompet mahasiswa. Salah satunya Angkringan. Angkringan adalah sebuah gerobag dorong yang menjual berbagai macam makanan dan minuman yang biasa terdapat di setiap pinggir ruas jalan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tempat ini juga menjadi salah satu tongkrongan para mahasiswa dan pelajar, khususnya di Yogyakarta.
Makanan yang menjadi andalan angkringan ialah nasi kucing. Nasi kucing yang dijual seharga Rp 1.500 ribu. Banyak menu nasi kucing yang ditawarkan, ada ada nasi kucing cumi-cumi, ayam cabai hijau, ayam bumbu bali, serta ayam rica-rica. Jika nasinya kurang, angkringan juga menyediakan aneka gorengan dengan harga Rp 2. 000 ribu untuk 3 gorengan. Â
Selain itu disana juga tersedia, sate usus, sate ayam, sate kikil, sate telur puyuh, sate bakso, dan lain-lain. Minumannya pun beragam, ada susu, teh, kopi yang pastinya tidak merogoh kocek hingga kering. (Desy Nurulita/Mar)
Seorang anak kos yang jauh merantau dari kota asalnya harus belajar mengatur keperluan dan kebutuhannya sendiri, seperti mengatur uang jajan, mencuci, mencari dan membuat makanannya sendiri, dan segala hal yang harus dilakukan serba sendiri.
Mengatur pengeluaran untuk bayar kos dan uang jajan misalnya. Apabila uang yang diberikan oleh orang tua setiap bulannya tidak bisa diatur dengan baik, akan berujung fatal bagi seorang anak kos. Apalagi jika jatah untuk bulan selanjutnya telat datang, ini yang bahaya. Mulai dari tanggal 15 sampai akhir bulan merupakan masa-masa tersulit masalah keuangan. Biasanya tanggal tua seperti itu dompet kian menipis. Lalu bagaimana solusinya?
Di Semarang, khususnya di sekitar kampus Universitas Diponegoro banyak tersedia tempat-tempat makan yang paling bersahabat dengan dompet mahasiswa. Salah satunya Angkringan. Angkringan adalah sebuah gerobag dorong yang menjual berbagai macam makanan dan minuman yang biasa terdapat di setiap pinggir ruas jalan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tempat ini juga menjadi salah satu tongkrongan para mahasiswa dan pelajar, khususnya di Yogyakarta.
Makanan yang menjadi andalan angkringan ialah nasi kucing. Nasi kucing yang dijual seharga Rp 1.500 ribu. Banyak menu nasi kucing yang ditawarkan, ada ada nasi kucing cumi-cumi, ayam cabai hijau, ayam bumbu bali, serta ayam rica-rica. Jika nasinya kurang, angkringan juga menyediakan aneka gorengan dengan harga Rp 2. 000 ribu untuk 3 gorengan. Â
Selain itu disana juga tersedia, sate usus, sate ayam, sate kikil, sate telur puyuh, sate bakso, dan lain-lain. Minumannya pun beragam, ada susu, teh, kopi yang pastinya tidak merogoh kocek hingga kering. (Desy Nurulita/Mar)