Liputan6.com, Jakarta Teknologi tidak diragukan lagi telah membuat hidup kita lebih mudah dan nyaman dalam berbagai cara. Sayangnya ini juga telah menyebabkan meningkatnya masalah kesehatan dengan penggunaan yang berlebihan dan tidak bertanggung jawab.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu aspek teknologi yang menjadi perhatian adalah penggunaan earphone. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir 1,1 miliar orang dewasa muda berisiko kehilangan pendengaran yang mengubah hidup karena paparan suara keras.
Faktor risikonya banyak, seperti musik keras di klub, konser musik, bar, dan lainnya. Tetapi risiko terbesar adalah musik yang menusuk telinga yang didengarkan langsung melalui earphone. Sementara orang yang lebih muda di bawah usia 35 tahun lebih cenderung menggunakan earphone untuk mendengarkan musik, menurut WHO, hampir 50 persen dari mereka mendengarkan musik keras menggunakan earphone mereka.
Sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat saat menggunakan earphone untuk menghindari tuli sementara atau kehilangan pendengaran permanen dalam waktu dekat.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Bagaimana penggunaan earphone merusak telinga?
Suara melewati gendang telinga melalui tulang pendengaran untuk mencapai telinga bagian dalam. Getaran kemudian menyebar ke koklea yang berisi cairan dan terdiri dari banyak 'rambut' kecil. Ketika getaran mencapai koklea, cairan bergetar yang membuat rambut bergerak. Semakin keras suaranya, semakin kuat getarannya dan semakin banyak rambut yang bergerak.
Paparan musik keras dalam jangka panjang dan terus menerus membuat sel-sel rambut akhirnya kehilangan kepekaannya terhadap getaran suara. Kadang-kadang, musik yang keras juga menyebabkan sel-sel rambut tertekuk atau terlipat yang menyebabkan gangguan pendengaran sementara.
Â
Advertisement
Sel-sel di telinga yang tak mampu beregenerasi
Ketika suara terlalu keras dan dimainkan dalam waktu lama, sel-sel pendengaran di telinga bisa rusak. Selain itu, earphone dapat mendorong kotoran di telinga lebih jauh ke dalam saluran telinga yang dapat menyebabkan infeksi juga.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, musik keras yang diputar melalui earphone dapat merusak sel-sel di telinga. Kekhawatiran terbesar adalah bahwa sel-sel ini tidak memiliki kemampuan untuk beregenerasi.
Ketika kerusakan terjadi, tidak mungkin untuk membalikkan kerusakan yang terjadi yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen.
Cara Mengurangi Risiko Kerusakan dari Earphone
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kerusakan akibat penggunaan earphone:
Â
1. Kecilkan Volume
Suara diukur dalam satuan yang dikenal sebagai desibel. Jika suaranya di bawah 60 desibel, kemungkinan kecil akan mengakibatkan kerusakan pendengaran bahkan setelah paparan yang lama. Tetapi paparan berulang kali terhadap suara keras di atas 85 desibel dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Meskipun sulit untuk mengukur keluaran desibel di perangkat, ide terbaik adalah menjaga volume pada pengaturan 50% serta mengurangi waktu mendengarkan untuk menghindari kerusakan pada telinga.
Â
Advertisement
2. Gunakan Headphone, Bukan Earphone
Seringkali kita menggunakan istilah headphone dan earphone secara bergantian tetapi kenyataannya tidak sama. Earphone biasanya kecil, plastik keras atau perangkat silikon yang pas di telinga.
Di sisi lain, headphone adalah perangkat yang diletakkan di atas telinga yang sebagian besar menutupi seluruh telinga. Headphone memberikan celah antara suara dan gendang telinga di saluran telinga.
Â
3. Istirahat
Mendengarkan musik keras yang menggelegar di earphone dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada telinga.
Oleh karena itu, selalu disarankan untuk beristirahat di sela-sela untuk memberikan kelegaan pada telinga. Cobalah istirahat 5 menit setiap 30 menit atau istirahat 10 menit setiap 60 menit.
Advertisement