Sukses

Ubah Cara Orang Berinteraksi di Masa Depan, Ketahui Apa Itu Metaverse

Metaverse sendiri menjadi masif diperbincangkan belakangan ini.

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin kerap mendengar istilah Metaverse belakangan ini. Metaverse sendiri menjadi masif diperbincangkan lantaran CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Usai mengganti nama Facebook menjadi Meta, Mark Zuckerberg mengungkapkan ambisinya untuk fokus pada konsep metaverse.

Sebenarnya Metaverse bukan istilah baru dalam dunia teknologi dan sains. Namun Metaverse juga bukanlah konsep yang mudah untuk dijelaskan. Dilansir New York Post, metaverse didefinisikan sebagai sesuatu yang luas, namun umumnya mengacu pada lingkungan dunia maya bersama, yang bisa diakses orang melalui internet.

Metaverse dikatakan bisa merujuk pada ruang digital yang dibuat lebih hidup dengan penggunaan virtual reality (VR) atau augmented reality (AR). Tak sedikit orang juga menggunakan istilah metaverse untuk menggambarkan dunia game, di mana pengguna bisa memiliki karakter yang bisa berjalan-jalan dan berinteraksi dengan pemain lain.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Konsep Metaverse

Sebelumya konsep metaverse dipopulerkan dalam novel fiksi ilmiah Snow Crash oleh Neal Stephenson, merujuk pada dunia digital yang dapat diakses melalui virtual reality.

Metaverse adalah titik plot yang sering digunakan dalam banyak karya fiksi ilmiah seperti film Matrix (1999) atau yang terbaru Ready Player One (2018). Metaverse digambarkan di media populer sebagai ranah online yang sepenuhnya imersif, terlihat mirip dengan dunia nyata, tetapi dihasilkan oleh komputer.

Mark Zuckerberg menggambarkan Metaverse sebagai "lingkungan virtual" yang bisa dimasuki, tidak hanya melihat di layar. Pada dasarnya, ini adalah dunia komunitas virtual yang tak berujung dan saling berhubungan di mana orang dapat bertemu, bekerja, dan bermain, menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi ponsel cerdas, atau perangkat lain yang mendukung.

3 dari 3 halaman

Evolusi Jejaring Sosial

Zuckerberg juga mengatakan metaverse adalah evolusi berikutnya untuk jejaring sosial, bergerak melewati profil pengguna statis yang memungkinkan orang hanya memposting komentar dan foto.

Untuk melakukannya, orang perlu memakai headset VR atau kacamata augmented reality yang menempatkan dunia digital ke dunia fisik. Mungkin juga ada hologram manusia hidup yang dipancarkan ke dunia nyata dari sistem proyeksi mutakhir. 

“Ketika Anda bermain game dengan teman-teman Anda, Anda akan merasa seperti berada di sana bersama di dunia yang berbeda, tidak hanya di komputer Anda sendiri. Dan ketika Anda sedang rapat di metaverse, Anda akan merasa seperti berada di ruangan bersama-sama melakukan kontak mata, memiliki rasa ruang yang sama, dan tidak hanya melihat kisi-kisi wajah di layar," kata Zuckerberg. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.