Liputan6.com, Jakarta - Menstruasi menjadi hal paling alami yang terjadi pada setiap wanita. Saat menstruasi, wanita cenderung mengalami kembung, kram, nyeri haid, rewel bahkan masalah kulit.
Tiap wanita tentu memiliki masalah berbeda saat menstruasi, namun banyak dari mereka mengeluhkan munculnya jerawat saat menstruasi.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum memulai dengan perawatan apa pun, lebih baik untuk mengetahui jenis jerawat apa yang Anda miliki. Dalam kasus jerawat periode, ada baiknya jika Anda bisa membedakan jerawat hormonal dari jerawat biasa.
Cara termudah untuk mengetahui perbedaannya adalah fokus pada waktunya. Jerawat yang terkait dengan menstruasimu lebih mungkin muncul selama seminggu atau sebelumnya.Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berjerawat sebelum menstruasi
Hormon Anda berfluktuasi sepanjang siklus periode menstruasimu. Tepat sebelum menstruasi Anda mulai, kadar progesteron turun dan kadar estrogen meningkat.Â
Hal ini bisa memicu kelenjar sebaceousmu untuk mengeluarkan lebih banyak sebum, zat berminyak yang berfungsi sebagai pelumas untuk kulit. Namun, terlalu banyak sebum bisa menyebabkan pori-pori tersumbat dan berjerawat.
Hormon bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan jerawat dan kulit yang meradang.
Fluktuasi hormon ini sebelum menstruasimu mungkin juga bertanggung jawab untuk hal-hal menyenangkan lainnya, termasuk kemurungan, payudara sakit dan ketidakseimbangan emosional.
Advertisement
Cara mengatasinya
Jerawat yang muncul saat menstruasi bisa sangat menyakitkan bagi sebagian wanita, tapi ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi rasa sakitnya.Â
Kompres jerawat dengan air hangat 3-4 kali sehari selama 10-15 menit untuk meredakan sakit dan juga membantu mengeluarkan nanah.
Selain itu, Anda juga bisa mengompres menggunakan air dingin atau es selama 5 hingga 10 menit untuk menghilangkan rasa sakit dan bengkak.
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron
Advertisement