Liputan6.com, Jakarta Ketika hendak tidur di malam hari tak sedikit orang yang mematikan lampu kamar mereka. Hal ini tentu agar tidur terasa lebih nyenyak dan nyaman. Namun nyatanya tak sedikit pula orang yang lebih suka tidur dengan lampu menyala.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya tak banyak yang menyadari bahwa ada bahaya di balik tidur dengan lampu menyala. Bright Side mengungkap kebenaran dari kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya ini yang nyatanya dapat menyebabkan masalah kesehatan. Berikut ulasannya:
1. Membahayakan Kesehatan Reproduksi Anda
Satu studi menemukan bahwa paparan cahaya buatan di malam hari dapat meningkatkan risiko infertilitas. Percobaan dilakukan pada tikus betina. Tikus yang tidur dengan lampu menyala di malam hari cenderung tidak subur. Dipercaya juga bahwa ritme sirkadian (jam internal tubuh) memengaruhi waktu proses reproduksi pada wanita.
Studi lain memantau perawat yang bekerja shift malam dan efek paparan cahaya malam hari. Ternyata sebagian besar perawat mengeluh siklus menstruasi mereka terganggu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2. Menyebabkan Masalah pada Jantung
Melatonin tidak hanya menurunkan suhu tubuh tetapi juga tekanan darah. Jika Anda terkena cahaya di malam hari, produksi melatonin Anda ditekan. Akibatnya, tekanan darah Anda meningkat. Fluktuasi yang teratur, pada gilirannya, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Advertisement
3. Berat Badan Anda Mungkin Bertambah
Kelebihan cahaya buatan di malam hari bisa menjadi penyebab metabolisme melambat. Selain itu, gangguan tidur dan ritme sirkadian dapat menyebabkan obesitas. Sebuah penelitian yang memantau lebih dari 43.000 wanita mengungkapkan bahwa mereka yang tidur dengan TV mengalami kenaikan berat badan. Perubahan terjadi terlepas dari kualitas atau durasi tidur mereka.
4. Menyebabkan Perubahan Hormonal
Bahkan satu sumber cahaya pun dapat mengubah keseimbangan hormonal. Cahaya dari smartphone, TV, atau komputer berkontribusi terhadap defisiensi melatonin. Selain itu, proses biologis lainnya terganggu. Sebagian besar waktu, melatonin yang menderita lebih dulu. Tidur yang terganggu meningkatkan hormon penuaan dan mengurangi hormon anti-penuaan.
Advertisement