Sukses

Penuh Makna, 5 Tradisi Keluarga Tionghoa Saat Tahun Baru Imlek

Ada berbagai tradisi Imlek turun-temurun yang tak tak pernah terlewatkan hingga kini.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun Baru Imlek menjadi momen yang sangat dinantikan individu keturunan Tionghoa. Adapun Imlek tahun ini jatuh pada hari ini, Selasa (1/2/2022). 

Dalam merayakan perayaan setahun sekali ini, biasanya individu berkumpul bersama keluarga, berdoa bersama, pergi ke Vihara hingga mencicipi berbagai makanan khas Imlek

Selain itu, ada berbagai tradisi turun-temurun yang tak tak pernah terlewatkan hingga kini.

Berikut beberapa tradisi Imlek yang memiliki makna unik, seperti melansir dari Chinese Pod, Selasa (1/2/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 6 halaman

1. Ke kuil atau Vihara

Saat Tahun Baru Imlek, keluarga Tionghoa biasanya pergi ke kuil atau Vihara di malam tahun baru untuk berdoa agar mendapatkan keberuntungan. 

Selain itu, untuk menenangkan arwah leluhur mereka juga penting untuk membawa makanan yang nantinya dibakar sebagai bentuk persembahan kepada mereka.

Cara itu juga bisa memberikan doa kepada para leluhur agar mereka bisa memberikan keberuntungan hidup, mulai dari pekerjaan hingga cinta.

3 dari 6 halaman

2. Festival lampion

Festival lampion menjadi tradisi Tahun Baru Imlek yang tak pernah terlewatkan. Festival lampion biasanya digelar di akhir peryaan Imlek atau diakhiri dengan bulan purnama. Ini menjadi tradisi sebagai bentuk reuni bersama keluarga.

Selain itu, banyak keluarga Tionghoa menuliskan fu (福 – Fú) untuk mendatangkan keberuntungan bagi mereka di tahun mendatang sebelum melepaskan lampion ke langit. Ada juga lampion Kongming yang dianggap sangat penting ketika festival lampion.

Orang-orang akan menuliskan harapan mereka pada setiap sisi lampion. Tujuannya agar lampion yang dilepaskan dapat terbang tinggi hingga ke surga sehingga bisa mengabulkan permohonan mereka di tahun baru.

4 dari 6 halaman

3. Menonton barongsai

Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, barongsai telah menjadi ikon khas perayaan setahun sekali tersebut.

Naga dianggap sebagai mahluk yang membawa kemakmuran dan nasib baik. Oleh karena itu, tradisi menyaksikan barongsai menjadi sesuatu yang tak boleh dilupakan dalam peryaan Imlek.

Uniknya amplop merah yang kerap dimasukkan dalam mulut kostum barongsai atau singa nantinya akan meludahkan daun selada sebagai bentuk permulaan keberuntungan dari kehidupan di tahun baru.

5 dari 6 halaman

4. Berikan persembahan kue

Berdasarkan sebuah mitologi Cina, Zao Jun atau Dewa dapur selalu melaporkan hal yang baik dan buruk yang telah dilakukan manusia kepada kaisar langit. Untuk itu, banyak keluarga di Bumi berusaha menyanjungkannya dengan menyalakan petasan, membakar dupa, memberikan persembahan serta sebuah kue spesial tahun baru yang disebut Niángāo.

Hal itu dilakukan dengan harapan agar Zao jun bisa memberikan laporan yang baik tentang tindakan manusia serta memberkati keluarga mereka dengan kehidupan yang sehat dan kaya.

Selain itu, kue persembahan ini juga menjadi salah satu sajian yang kerap dimakan saat Imlek, karena dapat membuatmu secara harfiah hidup lebih tinggi atau sukses.

6 dari 6 halaman

5. Makanan yang perlu disajikan saat Imlek

Dalam perayaan Imlek, tak lengkap jika tak menyajikan makanan khasnya. Biasanya Imlek juga diidentikan dengan sejumlah makanan pembawa keberuntungan, seperti jeruk, lumpia dan pangsit.

Selain itu jika kamu menghidangkan pangsit alangkah baiknya untuk menaruhnya secara sejajar dan menghindari bentuk lingkaran. Hal ini dikarenakan ada anggapan bahwa hidupmu nanti akan berjalan seperti lingkaran dan tak pernah pergi ke arah manapun.

Jeruk juga menjadi buah yang sering disediakan karena mereka diidentikan dengan simbol kemakmuran dan kekayaan.