Sukses

Beasiswa NusantaraKu Bantu Anak Putus Sekolah di Indonesia Tengah dan Timur

NTB, NTT, dan Papua turut berkontribusi menyumbang angka siswa putus sekolah di Indonesia yang signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua turut berkontribusi menyumbang angka siswa putus sekolah di Indonesia yang signifikan. Adanya ketimpangan kualitas dan pemerataan pendidikan, serta kondisi geografis yang menimbulkan kendala aksesibilitas menjadi tantangan yang acapkali ditemui.

Hal tersebut mendorong Runcing Foundation bersama perusahaan Fintech Peer-to-Peer Lending (P2P), AsetKu untuk turut berkontribusi meningkatkan akses pendidikan di wilayah Indonesia Tengah dan Timur, khususnya wilayah-wilayah yang berada di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

Melalui program bertajuk Beasiswa NusantaraKu, bantuan dana pendidikan senilai total 200 juta rupiah disalurkan bagi lima puluh siswa kurang mampu tingkat SD, SMP, hingga SMA di kawasan Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua.

Managing Director Runcing Foundation Lalu M. Carlos mengatakan bahwa tingkat keberlanjutan dari sekolah dasar ke sekolah menengah di daerah terpencil masih tergolong rendah. Meskipun ada pendidikan gratis yang ditawarkan pemerintah, melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi masih dianggap sebagai suatu kemewahan bagi keluarga berpenghasilan rendah.

"Menanamkan optimisme bahwa jenjang pendidikan yang lebih tinggi dapat membuka kesempatan yang lebih baik di masa depan juga masih menjadi tantangan yang kami hadapi. Oleh karena itu, kami mengapresiasi dukungan dari AsetKu atas kepercayaannya dalam berkolaborasi memperluas akses pendidikan dan memberi kesempatan bagi siswa kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan,” ucap Carlos, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/1/2022).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Penerima beasiswa dipilih melalui proses seleksi

 

Penerima beasiswa merupakan siswa yang dipilih melalui proses seleksi. Mayoritasnya berasal dari keluarga yang berprofesi sebagai petani tradisional. Sebagian di antaranya bahkan tinggal jauh dari orang tua atau sekolah.

Meskipun memiliki kendala finansial, para penerima beasiswa ini dinilai memiliki tingkat pengetahuan yang memadai serta aktif mengikuti kegiatan sekolah. Penerima beasiswa juga dianggap telah memenuhi kriteria pada aspek kepribadian, kepemimpinan, tanggung jawab dan semangat belajar.

Bantuan dana tersebut meliputi biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), biaya hidup, biaya aktivitas sekolah, serta buku pelajaran dan perlengkapan sekolah. Program ini berlangsung sejak bulan Januari hingga Desember 2022 mendatang.

 

 

3 dari 3 halaman

Telah menggelar berbagai projek

Sebelumnya, Runcing Foundation sukses menyelenggarakan beragam projek dengan menggandeng sejumlah mitra. Pada tahun 2021, berhasil menyelesaikan pembangunan ruang kelas MA Al-Kadriniyah di Pulau Pantar, NTT, guna mengatasi kendala aksesibilitas menuju bangunan sekolah.

Selain itu, juga telah mendirikan pusat pembelajaran lintas desa melalui COVID-19 Relief Study Program dengan menyediakan smartphone, paket data, bahan ajar, perlengkapan sekolah, serta masker dan pelindung wajah bagi dua puluh desa dan kecamatan di NTB.

Selain menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, Runcing Foundation juga sukses menggelar pelatihan kepada volunteer dari koalisi mahasiswa internasional yang akan mengajar di SD Fatkalaman yang terletak di daerah terpencil Pulau Seram, Maluku.

”Project-project ini menjadi bukti komitmen kami untuk berkontribusi mendorong pemerataan pendidikan di Indonesia. Harapannya, Runcing Foundation dapat terus memperluas penerima manfaat, khususnya bagi murid-murid dan tenaga-tenaga pengajar di Indonesia Tengah dan Timur lainnya,” tutup Carlos.